Harga Minyak Naik, Menutup Penurunan Tiga Harinya

Harga minyak naik pada hari ini dengan mengakhiri kerugian tiga hari, tetapi kenaikan masih tertahan karena kekhawatiran atas kejatuhan ekonomi dari perang perdagangan yang berlarut-larut antara AS dan Cina.
Minyak mentah berjangka AS naik 79 sen, atau 1,5%, pada $ 54,79 per barel pada pukul 12:08 GMT, sementara patokan internasional Brent naik 77 sen, atau 1,3%, pada $ 59,04 per barel.
Sentimen pasar didorong naik setelah survei sektor swasta semalam menunjukkan bahwa aktivitas di sektor jasa Cina berkembang pada laju tercepat dalam tiga bulan pada Agustus kemarin karena pesanan baru meningkat.
Sekedar informasi, Cina adalah konsumen minyak dan importir terbesar kedua di dunia.
Tetapi Presiden AS, Donald Trump, pada hari Selasa kemarin telah memperingatkan dia akan “lebih keras” terhadap Beijing dalam masa jabatan kedua jika pembicaraan perdagangan masih berlarut-larut, menambah kekhawatiran bahwa perang perdagangan ini akan dapat memicu resesi AS.
Stephen Brennock dari broker minyak PVM, mengatakan:

“Kereta musik bullish yang terlihat awal tahun ini tidak akan membuat penampilan lain.. Ekonomi dunia sedang melambat dan tidak ada kemunduran dalam kegiatan ini yang lebih jelas daripada di sektor manufaktur.”

Data AS yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan aktivitas manufaktur kontrak pada bulan Agustus untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, sementara aktivitas zona Euro telah menyusut selama tujuh bulan.
Citi memangkas perkiraan Brent untuk kuartal ketiga dan keempat masing-masing sekitar $ 10 per barel menjadi $ 62 dan $ 64, dan mengharapkan patokan turun menjadi $ 53 pada akhir tahun 2020. Brent sekitar 23% lebih rendah dari puncaknya untuk tahun ini di bulan April.
American Petroleum Institute akan merilis perkiraan mingguan stok minyak mentah AS pada pukul 20.30 GMT. Data resmi pemerintah AS akan dirilis hari Kamis besok, sehari lebih lambat dari biasanya karena adanya libur Hari Buruh AS pada awal pekan ini.