USDJPY Bullish Di Tengah Risk Off yang Luas Karena Data Jepang Suram
Permintaan terhadap mata uang Dolar AS kembali menguat dan membawa pasangan mata uang USDJPY bullish saat sesi awal Asia hari Senin ini (29/6). Saat ini pasangan bergerak naik menuju ke 107,24. Walaupun sudah dalam bias kenaikan, tapi pasangan masih tampak berusaha mencari kejelasan kemana arah pergerakan selanjutnya.
Dorongan yang membuat pasangan USDJPY bullish datang dari data ekonomi Jepang yang mengecewakan. Beberapa saat yang lalu, Jepang merilis data penjualan eceran dengan hasil turun sampai ke -12,3% pada laporan bulan Mei. Hasil itu jauh lebih rendah dari apa yang diprediksi sebelumnya yaitu pada -11,6% dalam hitungan tahunan. Sementara itu penjualan peritel juga turun lebih dalam dari prediksi awal menuju ke -16,7% dibanding data sebelumnya di -11,7%.
Bahkan karena data yang negatif itu, nada risk off pasar tampak tidak mampu membantu Yen Jepang untuk memulihkan diri. Padahal kekhawatiran terhadap pandemi virus Corona masih sangat tinggi. Saat in total kematian di dunia mencapai 500K korban dengan pusat pandemi berada di AS. Beberapa negara bagian AS juga melaporkan adanya serangan pandemi gelombang kedua seperti Texas, Los Angeles dan lain-lain.
Selain masalah pandemi, sentimen risiko saat ini juga masih terbebani oleh masalah perdagangan global. Karena sejak pekan lalu, AS terus memancing masalah baru negara lawannya seperti Uni Eropa dan China. Selain itu negara lain juga menunggu kepastian seperti Brexit menunggu pembicaraan dengan Uni Eropa.
Walaupun USDJPY bullish, kontrak berjangka S&P 500 dalam bias penurunan 0,20% karena nada risk off yang menguasai. Shama Nikkei Jepang juga negatif sampai 1,35%. Sementara itu pergerakan pasangan selanjutnya akan terus fokus ke dinamika sentimen risiko global dan data ekonomi AS nanti malam.