Berita Nasional

Saat Angkat Roda Pesawat, Tim Penyelam Temukan Turbin Lion Air JT 610

Indodax







Wikimedan – Gelombang tinggi mengiringi pencarian pesawat Lion Air JT 610 kemarin (2/11). Tepat hari kelima operasi, tim SAR gabungan menemukan beberapa bagian pesawat. Namun, tidak semua bisa diangkat hari itu juga.





Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) SAR Lion Air JT 610 Kolonel Laut (P) Isswarto kembali turun dari KRI Banda Aceh 593.





Dia memimpin tim yang bergerak di lautan. Dia menjelaskan, bagian pesawat yang ditemukan kemarin berupa potongan-potongan kecil. Namun, ada juga yang bentuknya masih tampak. Misalnya, roda pesawat.


Saat Angkat Roda Pesawat, Tim Penyelam Temukan Turbin Lion Air JT 610

Tim penyelam TNI AL saat melakukan pencarian korban dan puinig-puing pesawat Lion Air JT 610. (Dery Ridwansah/Wikimedan)





Menurut Isswarto, kapal pendeteksi objek bawah air menemukan roda pesawat buatan Amerika Serikat (AS) itu dua hari lalu (1/11). Namun, baru kemarin para penyelam bisa mengambilnya. “Ini (roda pesawat, Red) sekarang sudah diangkat ke KRI Banda Aceh,” terang dia. Mereka mengangkat ban dari kedalaman 30-32 meter di bawah permukaan laut.





Temuan lain, yakni turbin pesawat, tidak dipaksakan diangkat kemarin. Selain waktu yang tidak memungkinkan, penyelam butuh alat untuk mengangkat bagian mesin pesawat tersebut ke permukaan air. “Karena berat, ini (turbin) masih di dasar laut.”





Berdasar rekaman video bawah air, turbin pesawat itu juga tidak betul-betul utuh. Sudah ada bagian-bagian yang lepas berserakan di dasar laut.






Selain roda dan turbin, belum ada lagi potongan pesawat berukuran besar yang ditemukan. Meski demikian, para penyelam mendapati serpihan badan pesawat yang terpisah-pisah dalam ukuran kecil. Serupa dengan temuan-temuan sebelumnya. Cockpit voice recorder (CVR) yang menjadi bagian dari black box bersama dengan FDR belum didapatkan.






Temuan FDR menjadi harapan adanya titik terang. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi dengan meneliti serpihan pesawat serta mewawancarai pihak Lion Air dan nelayan saksi mata.





Sehari sebelum jatuh di Laut Tanjung Karawang, pesawat tersebut memang menunjukkan hal yang aneh. Itu terjadi saat pesawat terbang dari Denpasar ke Jakarta. Jawa Pos menemukan laporan Kapten William Martinus dan first officer Fulki Naufan. Laporan itu seperti berikut:





Dalam penerbangan pesawat PK-LQP dari Denpasar menuju Jakarta, diketahui ada masalah pada airspeed dan altitude. Petunjuk airspeed antara pilot dan first officer tidak sama. Padahal, dua alat tersebut harus berfungsi baik untuk mengetahui kecepatan dan ketinggian pesawat.





Sebelumnya, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengakui bahwa pesawatnya mengalami gangguan teknis saat terbang dari Bali ke Jakarta. Meski demikian, teknisi Lion Air langsung melakukan perbaikan.





Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko menambahkan, KNKT terus mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung penyelidikan kecelakaan Lion Air. Selain mengumpulkan keterangan dari kru pesawat, KNKT akan memanggil bagian teknik hingga HRD. “Bagian HRD nanti melihat kompetensi pilot. Bagaimana sertifikatnya, pelatihannya.”





KNKT juga mewawancarai para saksi mata. Beberapa nelayan yang berada di sekitar tempat jatuhnya pesawat ditanya. 





(syn/lyn/jun/c10/oni)



Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/nasional/03/11/2018/saat-angkat-roda-pesawat-tim-penyelam-temukan-turbin-lion-air-jt-610

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *