Olahraga

Robert Tidak Habis Pikir Kompetisi Dilarang Tapi Unjuk Rasa Diizinkan

Indodax


Wikimedan.com – Masa depan gelaran Liga 1 2020 dalam tanda tanya besar karena tidak kunjung dimulai lagi. Pelatih Persib, Robert Rene Alberts pun mengaku bingung kenapa kompetisi sepakbola di Indonesia belum diizinkan bergulir kembali.

Rencana PSSI menjalankan lagi kompetisi yang terhenti sejak Maret lalu mendapat tentangan dari kepolisian. Alasan wabah covid-19 masih belum terkendali menjadi pemicu Liga 1 2020 batal digulirkan lagi pada 1 Oktober lalu.

Namun di sisi lain, kepolisian memberikan restu bagi para demonstran dalam berunjuk rasa. Pekan lalu begitu banyak aksi unjuk rasa di Kota dan Kabupaten menyuarakan penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.

Kegiatan olaharaga yang dampaknya positif dikatakan Robert layak untuk diselenggarakan. Apalagi pertandingan digelar secara tertutup dan tidak melibatkan penonton untuk hadir langsung ke stadion. Bahkan liga basket yang jumlah massa lebih sedikit dari sepakbola juga dilarang bergulir.

“Secara pribadi saya sangat kebingungan, liga basket juga dihentikan meskipun penontonnya sedikit. Tapi demonstrasi diizinkan oleh polisi, demonstrasi dibolehkan di Indonesia padahal ada ribuan orang yang datang bersamaan. Sedangkan sepakbola yang dimainkan tanpa penonton di stadion tidak diizinkan,” kata Robert ketika diwawancara.

Pelatih asal Belanda itu pun mempertanyakan sikap jajaran kepolisian dalam mempertimbangkan larangan soal kompetisi. Menurutnya ada inkonsistensi dari pihak berwenang ketika mengambil keputusan. Karena aksi demonstrasi punya lebih banyak potensi dalam menyebarkan virus covid-19.

“Jadi bisakah ada orang yang mampu menjelaskan, logika di balik semua ini karena saya sangat kebingungan dan begitu pula pemain. Jika ada rumor liga dimulai November, semua tetap akan kebingungan terhadap konsistensi para pengambil keputusan, maupun konsistensi atas tindak lanjut kompetisi yang harusnya digelar lagi 1 Oktober tapi dibatalkan H-2 Jadi itu sangat membingungkan,” kata Robert.

“Demonstrasi bisa berjalan izin padahal ada banyak orang, ribuan orang ada di sana. Ada banyak potensi terpaparnya corona di sana. Sedangkan kami bermain dalam stadion yang kosong tanpa penonton dengan protokol kesehatan yang ketat juga. Saya sangat bingung,” jelasnya.

Saat ini posisi Persib tetap menyerahkan semua keputusan kepada PSSI. Karena pihak klub tidak bisa berbuat apa-apa mengingat kebijakan bukan berada di tangannya. Tapi pihak otoritas juga harus konsisten dalam mengambil keputusan, karena ini membuat tim terkatung-katung.

“Sejak sebelumnya juga kami melakukan itu saat kepolisian tidak memberikan izin, benar kan? ini fakta, saya bicara soal fakta. Seperti yang saya katakan, ini sangat membuat saya kebingungan,” terang juru racik taktik 65 tahun ini memungkasi.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *