Berita Nasional

Kriminolog UI Sebut Faktor Utama Pembunuhan Sadis Adalah Mulut

Indodax


Wikimedan – Kasus pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan yang akrab disapa Dufi masih menjadi misteri. Pasalnya pelaku belum diketahui, apa motif dibalik pembunuhan kejam terhadap Dufi.

Dufi ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka tusukan disekujur tubuh. Ironisnya, mayat Dufi yang telanjang itu dimasukkan kedalam drum berwarna biru Minggu (18/11).

Menurut pakar kriminologi Universitas Indonesia Yogo Tri Hendiarto mengatakan, dugaannya terhadap pelaku memasukkan mayat Dufi ke dalam drum karena panik.

“Sebenarnya dia (pelaku) kurang profesional. Dimasukkan kedalam drum karena panik, karena kan cepat situasinya,” ujar Yogo saat dihubungi WikimedanSelasa (20/11).

Dirinya juga menduga dalam kasus pembunuhan Dufi, terdapat banyak variabel. Antara pelaku sudah mengenal korban sebelumnya, atau ada orang lain yang menyuruh pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa korban.

“Jadi memang variabelnya banyak. Jadi asumsi-asumsi itu tidak berdasarkan barang bukti, saya menganalisis dari pola yang sebelumnya pernah terjadi,” ucapnya

Selain itu Yogo menjelaskan jika mayat Dufi sengaja ditaruh kedalam drum guna untuk menghilangkan jejak dari si pelaku pembunuhan.

“Ya itu untuk menghilangkan identitas (korban), tapi tidak terlalu profesional. Kalau yang ini asumsinya, memang dekat dengan drumnya atau dia dari lokasi lain dipindahkan ke dalam drum untuk menghilangkan identitas,” jelas Yogo.

Sementara kasus pembunuhan yang menggunakan drum untuk menghilangkan jejak bukan hal yang baru. Yogo menuturkan terdapat berbagai pola dalam menghilangkan jejak atau menghilangkan identitas korban.

“Iya (bukan hanya satu kasus), polanya nanti macam-macam. Nanti ada yang di sungai, di laut, itu modus yang bisa dibentuk pola. Modus yang dimunculkan polanya saling mengenal, antara korban dengan pelaku. Sifatnya ekspresif, alasannya pribadi,” tutur Yogo

Dari beberapa kejadian pembunuhan, Yogo mengungkapkan jika beberapa dari hal tersebut, merupakan hasil dari perkataan seseorang yang membuat sakit hati atau menyimpan dendam. Maka dari itu dirinya berpesan agar selalu dapat bersikap baik kepada setiap orang.

“Mulutmu dijaga untuk menjaga nyawamu. Kalau tidak bisa menjaga mulu, maka nyawamu resikonya. Jadi pembunuhan bukan selalu karena hal yang besar, karena harta, benda, atau apa. Tapi karena mulut penyebab utamanya,” pungkas Yogo.

(dik/gobang)

(dik/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *