Cryptocurrency

Harga Minyak Mentah Turun, Menjauh Dari Puncak 11 Maret Karena Ketegangan AS-China

Indodax


Perdagangan komoditas minyak mentah hari ini kembali mengalami penurunan. Harga minyak mentah turun menuju ke level harga 33,90 saat sesi awal Asia di hari Rabu (27/5). Penurunan ini otomatis menjauhkan tolak ukur energi dari puncak yang paling tinggi sejak 11 Maret lalu. Tapi bagaimanapun juga beberapa optimisme seperti peningkatan permintaan dan pemangkasan produksi, akan tetap mendukung minyak mentah bullish.

Ancaman utama masa depan harga minyak mentah adalah hubungan antara AS dan China yang tidak harmonis. Pasalnya pasar global baru-baru ini mendapatkan petunjuk bahwa Presiden Trump akan mengenakan sanksi bagi China. Sanksi dipilih sebagai jalan terakhir jika China memaksa memberlakukan UU keamanan untuk Hong Kong. Ancaman ketegangan yang lebih buruk menyebabkan harga minyak mentah turun.

Tapi komoditas minyak mentah masih cukup terbantu dengan pembukaan ekonomi beberapa negara di dunia. Pada akhirnya itu semua akan mendorong kembali permintaan minyak mentah global yang sempat kelebihan pasokan. 

Apalagi OPEC dan sekutu juga masih melakukan pemangkasan produksi untuk mendongkrak harga minyak mentah global. Sisi positif ini yang mungkin mendorong minyak mentah naik pada perdagangan hari Selasa kemarin.

Bersamaan dengan harga minyak mentah turun, tolak ukur risiko yaitu imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun juga mencatatkan penurunan 1,3 basis poin. Nada risiko tampak sangat berat dan membuat pembeli komoditas menjauh. Apalagi saham Asia seperti Nikkei Jepang juga mengalami penurunan 0,50% saat sesi awal Asia hari ini.

Pergerakan komoditas selanjutnya akan fokus ke berita hubungan antara AS dan China yang sedang memanas. Selain itu dari sisi data, nanti malam akan ada rilis data mengenai pasokan minyak mentah mingguan oleh API Amerika.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *