Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Ingatkan Pemilih Pemula Tangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian
Wikimedan – Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Ingatkan Pemilih Pemula Tangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian. Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengingatkan para remaja usia sekolah yang akan menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang, untuk bijak menangkal hoaks dan ujaran kebencian.
Pesan itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi dalam sambutannya pada kegiatan Edukasi Pemilih Pemula Menuju Pemilu 2024 dengan tema ‘Pentingnya Edukasi Pemilih Pemula Menuju Pemilu 2024, Guna Menangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian’ yang digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut, di Le Polonia Hotel, di Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat (19/5).
Hadir sebagai pembicara seminar, Direktur Intel Polda Sumut, Kombes Pol Dwi Indra Maulana, Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga dan Ketua SMSI Sumut Erris J Napitupulu, yang dipandu moderator Benny Pasaribu.
Serta dihadiri Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugroho, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Ilyas S Sitorus, dan jajaran Pemprov Sumut, pengurus SMSI Sumut, serta para siswa SMA dan mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan di Kota Medan.
Pemilu mendatang, kata Gubernur, akan menyuguhkan pemilihan Anggota DPRD Kabupaten/Kota, Provinsi, DPD RI, DPR RI, Kepala Daerah dan Presiden RI. Karenanya berbagai pilihan sosok perlu pertimbangan yang baik sebelum memilih.
Para anak muda, lanjutnya, identik dengan pemikiran murni yang sejatinya jauh dari politik uang atau pemberian dalam bentuk lain seperti beras, bahan makanan dan materi lainnya. Apalagi secara persentase, jumlah pemilih muda cukup signifikan pada 2024 mendatang.
“Suara anda pemilih muda 49%. Yang masih murni, tidak mengerti (politik) sembako. Capek orang kasi sembako sama kalian, kalian mungkin belum tahu itu, dan belum butuh. Apalagi kalian masih makan sama orang tua,” sebut Gubernur.
Pun begitu, idealisnya pemilih pemula dan pemilih muda menurut Gubernur, perlu berhati-hati dengan serangan psikologis. Karena pastinya akan banyak oknum yang memanfaatkan pola pikir anak muda, untuk menggiring pilihan kelada pihak tertentu, yang berkepentingan meraih suara besar.