Dolar Kanada Melemah Karena Minyak Mentah Turun, USDCAD Fokus Ke Data Kanada dan Pembaruan Virus Corona

Saat sesi Asia berlangsung, pasangan USDCAD
bullish mencatat kenaikan sampai 0,36 persen menuju ke level harga 1,3265.
Kenaikan membuat pasangan terus mengalami naik dan turun ketika sentimen risiko
pedagang dipengaruhi oleh wabah virus Corona. Lonjakan kasus infeksi di luar
daratan China membuat para pelaku pasar dan investor merasa khawatir.

Untuk sekarang, Korea Selatan sudah meningkatkan
ancaman keamanan nasional menuju ke peringatan merah. Selain itu Italia juga
dilaporkan mengalami pertambahan jumlah positif infeksi hanya dalam hitungan
beberapa hari saja. Walaupun justru dari China, penambahan jumlah kasus sudah
mengalami perlambatan yang cukup signifikan. Sayangnya itu semua belum mampu
menghentikan nada penghindaran risiko pedagang sampai saat ini.

Nada risk off terlihat dengan adanya penurunan
pada indeks S&P 500 yang kehilangan 1,34 persen kenaikannya. Hal serupa
juga terpantau pada saham kawasan Asia yang mencatatkan kinerja negatif saat
sesi awal hari Senin (24/2). Pasangan USDCAD bullish semakin baik
setelah adanya penurunan pada harga minyak mentah global. Karena Dolar Kanada
sebagai mata uang komoditas, mendapatkan dampak negatif dari penurunan minyak
mentah.

Sejak hari Jumat pekan kemarin, minyak mentah
terus mencatat kinerja negatif karena kekhawatiran wabah virus. Karena jumlah
permintaan minyak mentah global akan mengurang cukup signifikan jika wabah
virus terus menyerang. Beberapa negara seperti China bagaimanapun akan
memangkas permintaan energi karena ekonominya yang melambat.

Penurunan harga minyak yang membawa USDCAD
bullish bahkan telah mengabaikan beberapa dorongan yang sebenarnya bisa
dimanfaatkan. Saat ini ketegangan geopolitik di Israel dilaporkan mengalami
peningkatan tensi. Namun kekhawatiran virus tetap menjadi perhatian utama
pedagang. Selanjutnya data ekonomi dari Kanada mengenai penjualan eceran akan
mendorong USDCAD untuk bergerak.