Bikin Bangga, Noken Papua Tampil di London Fashion Week
[ad_1]
Wikimedan – Tas unik asal Papua yang dikenal dengan Noken mencuri perhatian tamu undangan ajang fashion internasional London Fashion Week. Desainer Yurita Puji membawa Noken dari Papua yang dipadukan dengan busana bernuansa simple, elegan, dan modern.
Di London Fashion Week Spring Summer 2019, Yurita menganggap Noken dan Papua adalah ciri otentik dari Indonesia Timur. Noken adalah tas tradisional dari papua yang digunakan di kepala dan terbuat dari kulit kayu, masyarakat daerah biasa menggunakan ini untuk membawa barang dagangan ke pasar.
Di mata Yurita, Noken adalah seni rajutan yang sebenarnya dapat diaplikasikan kebanyak produk selain manjadi tas. Yurita berharap pemanfaatan produk ini tidak menyalahi aturan adat dari penggunaan Noken untuk masyarakat papua.

Koleksi Noken oleh desainer Yurita Puji saat tampil di London Fashion Week Spring Summer 2019. (Fashions Finest)
“Saya melihat dari sisi lain untuk dapat menciptakan imajinasi dengan menyelipkan karya para perajin daerah dalam kemasan fashion yang modern,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/9).
Koleksi Yurita berkibar di London Fashion Week Spring/Summer 2019, pada Sabtu (15/9), di De Vere Connaught Rooms, 61-65 Great Queen Street, Holborn, London. Di panggung ini Yurita menampilkan 6 look ready to wear papua dengan akseoris yang mendukung dari Ibu Luluk selaku Maramowe Weaiku Kamorowe.
“Saya senang sekali bisa diperkenalkan oleh ibu Luluk saat saya datang di acara yang di dukung oleh PT Freeport Indonesia yang memang selalu fokus dalam pengembangan daerah Papua. Ibu Luluk sangat membantu saya dalam mengemas 6 look papua di London,” ujar Yurita.
Menurut Yurita, show di luar negeri sangat berbeda dengan di Indonesia. “Mengemas koleksi untuk show diluar benar-benar sangat menuntut kreativitas, bukan hanya kreativitas mendesain tetapi dalam mengemas konsep dan mempersiapkan dokumen yang sangat banyak,” jelasnya.
Yurita juga menuturkan bahwa panggung di luar negeri bukan hanya mengharuskan desainer sanggup membayar tapi lebih dari konsep apa yang bisa diberikan. Di ajang itu, Yurita juga pergi bersama desainer Defrico Audy yang membawa tenun NTT dengan brand LeViCo yang sebelumnya tampil di Paris.
Dengan berbekal pengalaman sebelumnya di New York dari Galllery of Indonesia, Yurita banyak belajar dengan baik untuk bekerja sama dengan pihak sponsor. Menurutnya, panggung internasional sangat terbuka untuk semua pelaku fashion, termasuk untuk pemula.
“Saya usaha dari nol besar, naik panggung di kota kelahiran saya saja Bandung sudah girang banget tidak sangka juga bisa nyobain panggung di luar, saya berharap pengalaman saya ini bisa menyemangati banyak orang untuk memasarkan produk khas negeri sendiri di luar negeri,” jelasnya.
(ika/JPC)
[ad_2]