Aleksander Ceferin Tak Mau Pakai Format Piala Eropa 2020 Lagi, Kenapa?
Berita Piala Eropa: Aleksander Ceferin Tak Mau Pakai Format Piala Eropa 2020 Lagi, Kenapa?. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengakui bahwa dirinya sudah kapok untuk menggunakan format Piala Eropa 2020. Apa alasannya?
Penyelenggaraan Piala Eropa 2020 memang sedikit berbeda dengan ajang serupa sebelumnya. Pasalnya untuk turnamen di tahun ini, beberapa negara ditunjuk sebagai tuan rumah ajang sepak bola terbesar di Eropa tersebut.
Bukan tanpa alasan kenapa UEFA mengambil keputusan tersebut, pasalnya mereka ingin memperingati usia Piala Eropa ke-60. Di babak penyisihan grup tercatat Rusia, Azerbaijan, Jerman, Italia, Hungaria, Belanda, Rumania, Skotlandia, dan Inggris terpilih menjadi tuan rumah. Bahkan sejak babak 16 besar hingga laga final semua negara itu juga bergantian menjadi tuan rumah.
Meski demikian, Aleksander Ceferin justru menilai format yang digunakan pada turnamen tahun ini dianggap merugikan para pemain dan penggemar sepakbola. Pasalnya semua tim tak bisa melakukan pemusatan latihan di negara masing-masing terlebih para penggemar harus berpindah-pindah tempat di masa pandemi. Untuk itu Ceferin mengaku sudah kapok dan tak akan menggunakan format serupa di masa yang akan datang.
“Saya tidak akan mendukung gagasan ini lagi. Saya pikir hal ini terlalu menantang dan tidak benar dalam satu sisi. Beberapa tim harus melakukan perjalanan lebih jauh ketimbang lainnya,” ujar Ceferin kepada BBC.
“Bagi penggemar juga tidak adil. Mereka berada di Roma dan harus ke Baku di hari berikutnya, dengan penerbangan selama 4,5 jam. Ide ini menarik, namun sulit untuk dilaksanakan. Saya pikir kami tak akan melakukan hal serupa,” pungkasnya.
Meski demikian, format baru Euro 2020 nyatanya bukanlah kesalahan yang dibuat oleh Ceferin. Keputusan untuk menggelar di beberapa negara berbeda sudah diambil sejak Ceferin memimpin atau tepatnya pada masa jabatan Michel Platini di tahun 2012.