Teknologi

Warren Buffet Blak-Blakan soal Ancaman dan Keuntungan AI

Indodax


Wikimedan – Warren Buffet Blak-Blakan soal Ancaman dan Keuntungan AI. Warren Buffet menyatakan tidak akan melirik atau menambahkan saham-saham artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke dalam portofolionya dalam waktu dekat. Bagaimana tidak, Chairman Berkshire Hathaway itu bersikap pro-kontra dengan kehadiran AI.

Pada pertemuan tahunan pemegang saham Berkshire pada Sabtu pekan lalu, Warren Buffet mengajukan pertanyaan tentang dampak AI terhadap industri tradisional, dan mengatakan ia tidak tahu apa-apa tentang teknologi ini. Namun, Warren Buffett tidak menyangkal keberadaan AI.

Salah satu penerapan aplikasi AI yang menarik perhatian investor legendaris itu yakni potensi kegunaannya bagi para penipu.

“Ketika Anda berpikir tentang potensi menipu orang. Jika saya tertarik untuk berinvestasi dalam industri penipuan, ini akan menjadi industri yang paling berkembang sepanjang masa karena didukung oleh AI,” kata Buffett dikutip dari CNBC Make It, Kamis (9/5/2024).

Buffett kemudian membandingkan penemuan AI dengan pengembangan bom atom. Ia menceritakan pengalamannya ketika menemukan versi dirinya yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan secara online.

“Saya melihat gambar di depan mata saya di layar, dan itu adalah saya, dan itu adalah suara saya,” katanya.

“Dan jika saya mengenakan pakaian yang saya kenakan, istri atau anak perempuan saya tidak akan dapat mendeteksi perbedaan apa pun. Dan itu menyampaikan pesan yang sama sekali bukan berasal dari saya,” tambahnya.

Buffett juga melihat secara langsung peringatan Komisi Perdagangan Federal dan lembaga lainnya kepada konsumen. Dimana potensi besar bagi pelaku kejahatan untuk menggunakan teknologi deepfake dan kloning suara untuk mencuri uang orang lain.

“Berdasarkan apa yang saya lihat baru-baru ini, saya bisa saja mengirim uang ke negara lain,” canda Buffett.

Meskipun, ia seorang kapitalis, Buffett memahami bahwa AI dapat menjadi teknologi yang mengubah dunia dan dapat digunakan untuk hal baik atau buruk.

Pria berusia 93 tahun itu menyamakan AI dengan pengembangan senjata nuklir, sebuah teknologi yang ia gambarkan sebagai “jin”. Kuat dan dapat mengubah dunia tetapi tidak dapat kembali ke tempat asalnya sebagai jin atau botol.

“AI ini agak mirip. Ini seperti sudah di ujung botol. Ini sangat penting, dan seseorang akan menggunakannya. Kita mungkin berharap kita tidak pernah melihat jin itu, atau jin itu bisa melakukan hal-hal yang mengerikan,” ucapnya.

Menurutnya, masa depan AI akan bergantung pada cara mereka yang berkuasa menggunakannya.

“Saya tidak punya saran apa pun mengenai cara dunia menanganinya, karena menurut saya kita tidak tahu bagaimana menangani apa yang telah kita lakukan terhadap teknologi nuklir,” katanya.

“Tetapi menurut saya, sebagai seseorang yang tidak memahami apa pun tentang hal itu, AI memiliki potensi kebaikan yang sangat besar dan potensi kerugian yang sangat besar. Dan saya tidak tahu bagaimana hasilnya,” imbuhnya.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *