Via Diplofest, Menlu Sampaikan Keberpihakan Indonesia pada Palestina

Wikimedan – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memulai public lecture dalam rangakaian acara Diplomacy Festival atau lebih dikenal DiploFest pada Rabu (19/12) di Universitas Padjajaran Bandung. Menurut Retno, DiploFest diselenggarakan agar masyarakat paham apa yang sedang dilakukan oleh diplomasi Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI.

“Selanjutnya, agar masyarakat paham kepentingan-kepentingan mereka, kepentingan masyarakat dipertimbangkan dan dimasukkan ke dalam kebijakan-kebijakan kita di dalam politik luar negeri,” kata Retno pada Rabu (19/12).

Retno memberikan contoh pada keberpihakan Indonesia terhadap Palestina dan juga masalah perlindungan WNI. Menurutnya, itu adalah kepentingan masyarakat yang harus diperjuangkan.

Selanjutnya, DiploFest juga memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh para diplomat Indonesia untuk pemberdayaan mahasiswa.

“Misalnya, mengenai masalah debat, bahasa, masalah keprotokolan karena mahasiswa kan banyak sekali aktivitasnya dan teman-teman di daerah banyak aktivitasnya juga,” lanjut Retno.

Di hari sebelumnya, dalam rangkaian acara DiploFest para pejabat eselon 1 Kementerian Luar Negeri RI sudah memberikan materi di enam Universitas yang ada di Bandung. Para pejabat berbicara mengenai berbagai macam isu, mengenai perlindungan, ASEAN community, international law, hubungan Indonesia dengan negara-negara muslim misalnya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), kemudian defense diplomacy.

Acara ini terbuka untuk umum, bukan hanya untuk mahasiswa. “Anak-anak milenial ini our future. Jadi memang kita ingin anak-anak ini paham,” ujar Retno.

“Misalnya di Jogja, kita lebih menekankan ilmu yang bersifat keprotokolan. Karena protokol kan tidak hanya diterapkan di pusat, tapi juga pemerintah setempat (daerah),” tambahnya.

DiploFest 2018 sendiri telah dilaksanakan sebelumnya di Jogja dan Surabaya. Tahun depan, DiploFest akan diselenggarakan di Makassar, pada bulan Februari.

(iml/JPC)