Cryptocurrency

USDJPY Turun Kembali Pasca Fed Karena Kekhawatiran Virus Corona

Indodax


Permintaan mata uang safe haven Yen Jepang
menguat semakin panjang karena gelombang penghindaran risiko yang besar.
Lagi-lagi saat ini para pelaku pasar dan investor sedang ditakutkan oleh wabah
virus Corona yang menyerang China. Hal itu membuat kekhawatiran prospek ekonomi
global kedepannya.

Dominasi penghindaran risiko yang sangat kuat
terlihat pada pasangan mata uang USDJPY yang mengalami penurunan menuju ke level
harga 108,88. Sepanjang hari Kamis ini (30/1) saat sesi Asia Yen Jepang
menguat meruntuhkan pasangan sampai 0,12 persen. Sebelumnya pasangan sempat
tertolak dari level teknikal MA 5 hari dan turun ke 109,06 saat pembukaan sesi
Asia sebelum akhirnya jatuh semakin dalam.

Gelombang penghindaran risiko yang cukup kuat
juga tergambar pada aksi jual saham Asia yang cukup besar. Saat ini saja Nikkei
Jepang sudah kehilangan kenaikan sampai 2% yang disusul oleh saham Australia,
Korea Selatan dan juga Hong Kong yang juga memerah. Saham AS juga tampak
negatif tergambar penurunan pada indeks S&P 500.

Saat ini para pelaku pasar dan investor
ditakutkan bahwa wabah virus Corona akan berubah menjadi wabah virus pandemi.
Sehingga dikhawatirkan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.
Terlebih lagi jumlah korban yang terinfeksi virus dan meninggal semakin banyak
yaitu di atas 7000 untuk yang terinfeksi dan 170 yang meninggal. Beberapa
negara juga melaporkan serangan virus akibat perjalanan wisata dari China.

Penghindaran risiko membuat Yen Jepang
menguat terhadap Dolar AS didukung oleh beberapa komentar dari Fed Powell
pasca keputusan kebijakan moneter semalam. Dalam pertemuan tersebut, bank
sentral AS memutuskan tidak melakukan perubahan kebijakan dan mempertahankan
suku bunga serta kembali menekankan target inflasi untuk bisa melakukan
perubahan kebijakan.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *