Cryptocurrency

USDJPY Bearish Mundur Dari Puncak Harian, Harapan Stimulus Jepang Menantang Risk Off

Indodax


Pergerakan pada pasangan mata uang USDJPY bearish menjauh dari level paling tinggi dalam perdagangan harian di 107,80 menuju ke 107,65. Pelemahan Dolar AS terjadi sepanjang sesi awal Asia di hari Senin (24/5) karena kurangnya penggerak pasar. 

Selera penghindaran risiko akan terus diawasi oleh para investor mengingat ada peluang Jepang mencabut status Tokyo dari kondisi darurat. Selain itu adanya harapan stimulus lanjutan juga akan menantang Yen Jepang.

Sementara itu masalah konflik antara China dan Hong Kong juga tampaknya menjadi penyebab USDJPY bearish saat sesi Asia hari ini. Terlebih setelah NPC Ke-13 China menyatakan akan ada UU keamanan nasional yang baru untuk Hong Kong. Melihat hal itu, AS tampaknya benar-benar akan bersikap karena AS menuntut Hong Kong bebas dari tekanan dan berhak menentukan nasib mereka sendiri.

Media Global Times China mengatakan bahwa langkah AS lebih dianggap sebagai langkah politis. Pemerintah AS juga telah mengesahkan UU yang akan membatasi perusahaan AS yang masuk ke bursa AS. Sampai saat ini Presiden Trump juga menunggu disahkannya UU dimana Trump bisa memberikan sanksi terhadap China.

Pemerintah Jepang baru-baru ini memberikan sinyal akan memberikan bantuan stimulus lainnya yang memiliki nilai sampai $1 Triliun. Harapan ini tentunya akan menghidupkan selera risiko yang sampai saat ini masih tertekan dan membawa USDJPY bearish.

Walaupun risk off mendukung USDJPY turun, tapi Nikkei Jepang tampak mencatatkan kenaikan sapai 1,0% beberapa waktu terakhir. Semetara itu fokus para investor akan tertuju ke pembaruan hubungan antara AS dan China yang terus memanas. Selain itu kabar terbaru terkait virus Corona global bagaimanapun juga akan terus ditunggu oleh para investor sebagai katalis utama.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *