Teknologi

Usai Pegasus, Kini Muncul Spyware Paragon yang Dapat Meretas WhatsApp dan Gmail

Indodax


Jakarta, Wikimedan – Usai Pegasus, Kini Muncul Spyware Paragon yang Dapat Meretas WhatsApp dan Gmail. Pengguna Gmail, WhatsApp, dan Facebook baru-baru ini kembali diberi peringatan tentang ancaman keamanan baru yang mengganggu. Telah diklaim bahwa perusahaan pengawasan misterius telah menemukan cara yang andal untuk membobol beberapa aplikasi smartphone terenkripsi paling popular, yang dimana itu digunakan oleh jutaan orang.

Aplikasi yang konon ditargetkan oleh perusahaan rintisan rahasia ini termasuk Gmail, WhatsApp, Facebook, Messenger, dan Signal. Menurut Forbes, perusahaan di balik spyware baru ini disebut Paragon Solutions.

Hampir tak ada yang diketahui tentang perusahaan ini, selain informasi yang menyebutkan bahwa perusahaan ini mempekerjakan sekitar 50 anggota staf dan tidak memiliki situs web. Namun, sumber lain telah mengklaim bahwa salah satu produk Paragon memungkinkan orang membobol aplikasi pesan instan terenkripsi dari jarak jauh.

Lalu, spyware tersebut juga diduga menawarkan akses jangka panjang ke perangkat yang ditargetkan, bahkan setelah di-boot ulang. Untungnya, Paragon dilaporkan tidak memiliki pelanggan saat ini. Tetapi tetap, pengguna WhatsApp dan aplikasi yang telah disebutkan di atas, tetap harus waspada dan melakukan antisipasi.

Seperti yang team Selular himpun dari Express.co.uk, Jake Moore, juru bicara ESET dan spesialis keamanan siber, mengatakan bahwa kemungkinan besar yang menjadi sasaran utama peretas baru itu adalah target profil tinggi seperti anggota pemerintah. Moore juga berujar bahwa usai situasi spyware Pegasus NSO Group, banyak orang yang khawatir dengan keamanan dan privasi data serta komunikasi mereka.

“Taktik pengawasan yang lebih baru dan lebih kuat seperti Paragon semakin invasif dan lebih sulit untuk dilindungi, tetapi untungnya karena biayanya, mereka sering hanya digunakan oleh penyerang negara-bangsa untuk menargetkan anggota pemerintah, jurnalis, dan korban profil tinggi.” kata Moore.

Untuk menenangkan masyarakat, Moore memberi sedikit tips untuk mengantisipasi peretasan ini. Dirinya berujar bahwa masyarakat perlu menjaga aplikasi seminimal mungkin pada perangkat aman apa pun, dan hanya digunakan untuk komunikasi sehari-hari yang biasa. Masyarakat juga disarankan untuk tak memberi nomor ponsel pribadi mereka ke sembarang orang.

Berita tentang Paragon muncul setelah lonceng alarm juga dimunculkan tentang spyware Pegasus bulan lalu. Spyware ini, yang seperti Paragon adalah karya sebuah perusahaan yang berbasis di Israel, diduga telah digunakan untuk menargetkan tokoh-tokoh terkenal seperti presiden Prancis Emmanuel Macron.

Sedangkan pegasus adalah malware yang dapat menyerang perangkat iPhone dan Android untuk mengekstrak foto, email, mengaktifkan mikrofon secara diam-diam, dan merekam panggilan.

Spyware adalah karya perusahaan Israel, NGO Group. CEO-nya, Shalev Hulio, yang telah membantah bahwa perusahaannya terlibat dalam upaya apa pun untuk meretas pejabat Prancis.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *