Tradisi Adat Dalam Acara Pesta Sunat Rasul Di Kampong Pemuka Masih Kental dan Lestari yang Tak Berubah Dari Perubahan Zaman
ACEH SINGKIL Wikimedan | Tradisi Adat Dalam Acara Pesta Sunat Rasul Di Kampong Pemuka Masih Kental dan Lestari yang Tak Berubah Dari Perubahan Zaman. Tradisi begahan (pesta) sunat rasul Desa Pemuka Kecamatan Singkil, sejak zaman dulu hingga sekarang masih kental yang telah turun temurun yang diwariskan oleh nenek moyang mereka, Sabtu, (14/8/2021).
Dalam pantauan Wikimedan terlihat dalam kegiatan pesta sanak famili terdekat, beserta masyarakat setempat saling bantu membantu dengan suka rela dalam pelaksanaan pesta dari hari pertama sampai acara selesai.
Seperti menyiapkan tempat duduk, memasak makanan, mencuci piring dan kegiatan lainnya. Biasanya untuk memasak di Jambur (tempat memasak) dikerjakan dari kaum bapak – bapak sedangkan mencuci piring dari kaum ibu ibu. Itulah tradisi mereka disaat ada yang mengadakan pesta.
Baidin, warga desa setempat dikonfirmasi menjelaskan tradisi adat pesta sunat rasul di desa ini sudah sejak zaman dulu adat ini secara turun temurun telah diwariskan kepada kami sampai saat ini. Adat seperti ini bukan hanya ada di desa kami hampir semua desa khususnya dalam kemukiman pemuka mempunyai adat yang sama.
Lanjut Baidin, didalam pelaksanaan pesta sunat rasul ini digelar selama dua hari hari pertama Acara “Mido Tawar” (Tepung Tawar) dihari kedua acara “Mangan Adat” (Makan Adat), pada acara mangan adat merupakan acara inti dimana undangan banyak yang hadir. Ujarnya
Selanjutnya, Baidin menambahkan sebelum acara makan adat bersama dimulai terlebih dahulu dibuat acara bertamat Alquran yang langsung oleh mempule Jawi (pengantin sunat). yang didampingi oleh kepala Desa, Janang, tokoh adat, Kepala Kemukiman Pemuka, beserta perangkat lainnya. dan biasanya juga dalam tradisi sunat rasul pengantin sunat rasul ini dimandikan dipesejuk sebelum dikhitan.
Berikutnya, mempule Jawi tersebut di arak keliling Kampung diiringi alunan shalawat nabi menggunakan musik dari gendang rebana. Setelah diharak dan tibanya kembali ketempat pesta disambut dengan tari dampeng Yang merupakan tari khas dari Aceh Singkil. Tuturnya
Selanjutnya barulah digelar acara makan adat atau makan adat bersama dengan para undangan. Sesudah selesainya acara makan dilanjutkan dengan acara temetok undangan sanak famili terdekat seperti Puhun, bapak penguda, tetangga terdekat dan famili terdekat lainnya.
Terakhir Baidin berharap agar tradisi adat desa kami ini tetap dilestarikan dan diturunkan kepada generasi yang muda agar kedepan adat istiadat tidak terkikis oleh pengaruh zaman yang serba moderen ini. Harapnya.