The East Light Buka Suara Atas Penyiksaan oleh Produser dan CEO Agensi
[ad_1]
Wikimedan – Member The East Light yang mengalami penyiksaan oleh produser dan CEO agensinya, buka suara atas kejadian yang menimpa mereka.
Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (19/10), waktu Korea, leader grup sekaligus member band tersebut, Lee Seok Cheol mengungkapkan penyiksaan fisik dan verbal yang dialaminya. Ia didampingi pengacaranya, Jung Ji Seok menceritakan bagaimana ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan itu.
“Sebagai leader The East Light dan salah satu artis K-pop yang memimpin kebudayaan Korea, aku tidak bisa lagi menoleransi kesakitan yang dialami para member kami hingga saat ini. Kami memilih untuk melaksanakan konferensi pers berharap penyiksaan dan kekerasan terhadap anak dihapuskan dari industri musik K-pop,” ujarnya seperti dilansir dari Soompi, Jumat (19/10).

Lee Seok Cheol, member The East Light tampak menangis saat konferensi pers berlangsung (Xsportnews)
Ia menjelaskan, sejak tahun 2015 hingga 2017, sang produser membuat ia dan rekan-rekannya di The East Light harus tersungkur ke lantai karena bokong mereka dipukul dengan tongkat baseball, plat besi di ruang praktik ataupun di dalam studio rekaman.
“Dia bahkan akan membunuh kami jika kami memberitahukan ini kepada orang tua kami,” lanjutnya.
Lee Seok Cheol juga menyebut adiknya yang berada di dalam grup, Lee Seung Hyun, mengalami penyiksaan kurungan.
“Adikku dikunci di studio rekaman dan produser memukul kepalanya, lengan, paha, dan bokong beberapa kali. Kepalanya berdarah, luka, dan memar,” katanya.
Ia mengatakan, adiknya tersebut mengalami trauma setelah menerima perlakuan yang tidak manusiawi. Tidak hanya itu, Lee Seung Hyun juga akhirnya melakukan pengobatan psikologi akibat penyiksaan yang dialaminya.
Saat menyatakan kesakitan yang diterimanya, Lee Seok Cheol tampak tidak bisa menahan air matanya. Dalam foto yang berhasil diambil oleh media Xports News, ia terlihat sedang mengusap air matanya di tengah-tengah konferensi pers berlangsung.
Pengacara The East Light, Jung Ji Seok juga mengungkapkan, Lee Seung Hyun didesak untuk meninggalkan grup tersebut setelah protes kepada CEO agensi, Kim Chang Hwan, atas kembalinya produser yang menyiksa tersebut ke agensi mereka.
“Orang tua Lee Seung Hyun dan Lee Seok Cheol tidak tahu tentang hal ini sampai agensi berjanji kepada mereka bahwa penyiksaan kepada member tidak akan pernah terjadi lagi. Mereka tidak tahu jika penyiksaan itu terjadi berulang-ulang. Mereka hanya tahu tentang satu insiden saja. Mereka menemukan keseluruhan situasi yang terjadi setelah meminta anaknya untuk memberitahu mereka segala sesuatunya ketika Lee Seung Hyun keluar dari grup,” terang Jung Ji Seok.
Ia menambahkan, tidak hanya Lee Seung Hyun, tetapi Lee Seok Cheol juga menentukan pilihan bahwa ia tidak bisa lagi berada di agensi yang tidak manusiawi.
“Kami memilih membawa ini ke ranah hukum, mengambil tindakan hukum untuk produser dan CEO,” pungkasnya.
Seperti diketahui, para member The East Light dilaporkan mendapat penyiksaan dari produser dan CEO agensinya. Secara fisik dari produser dan secara verbal dari sang CEO.
Agensi Media Line Entertainment telah menyampaikan permohonan maaf mereka atas hal tersebut. Bahkan mereka menyebut, produser yang bersangkutan telah mengundurkan diri. Kendati demikian, hal itu tidak membuat para member The East Light untuk mengambil tindakan hukum atas itu.
The East Light sendiri debut pada tahun 2016 di bawah naungan agensi Media Line Entertainment. Pada Mei tahun ini, mereka baru saja mengeluarkan album baru dengan judul lagu andalan Love Flutters.
Para penggemarnya yang mendengar kabar penyiksaan ini terkejut dan tak menyangka sang idola mendapatkan penyiksaan yang menyakitkan. Terlebih ketika berada di atas panggung, keenam member tampak ceria dan menampilkan performa terbaik mereka sebagai penyanyi dan pemain band.
(dmp/JPC)
[ad_2]