Berita Nasional

Terungkap! 18 Orang Keroyok Juari, Sebelum Eksekusi Minta Izin Kades

Indodax


Wikimedan Polres Malang berhasil mengungkap pelaku pengeroyokan yang menewaskan Juari, 41. Tak tanggung-tanggung, 18 pelaku dibekuk. Salah satunya berstatus sebagai kepala desa.

Sumber internal JawaPos.com di kepolisian menyebutkan, para pelaku itu masih tinggal satu kampung dengan korban. Yakni di Desa Tumpukrenteng, Turen, Kabupaten Malang. “Kepala desanya terlibat. Dia sudah diamankan,” terang sumber tersebut, Sabtu (1/12).

Yang dimaskud sumber tersebut adalah Kepala Desa Tumpukkrenteng Helmiawan Khodidi alias Didik. Pengeroyokan yang berujung pada tewasnya Juari itu dilandasi dendam dan sakit hati. Juari ditengarai kerap meresahkan warga. Sebagai preman yang sudah keluar masuk lapas, dia kerap membuat onar. 

Bahkan dia juga kerap memalak warga kampung. “Nah, salah satu yang sempat dipalak oleh Juari adalah istri Didik,” tambah sumber tersebut.

Lantaran kesabaran sudah habis, 18 orang di desa tersebut kemudian merencanakan untuk menghabisi nyawa Juari. Beberapa hari sebelum mengeroyok korban, para eksekutor sempat meminta izin kepada kades. Di situlah letak keterlibatan Didik. Sebagai pemimpin desa, Didik justru menyetujui rencana kejam tersebut. Dengan catatan, aksi dilakukan secara rapi.

Wikimedan sendiri mencoba menghubungi nomor handphone Didik beberapa kali. Namun tidak ada jawaban, walaupun terdengar nada panggil. Demikian juga saat mengirim pesan melalui WhatsApp. Pesan itu terkirim namun tidak ada notifikasi sudah dibaca.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung membenarkan penangkapan para tersangka. Namun Ujung masih belum merinci jumlah pelaku yang diamankan, termasuk motifnya.

Ujung juga tidak menjabarkan lebih lanjut soal peran Didik. “Masih diperiksa, belum selesai,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Kasatreskrim Polres Malang AKP Adrian Wimbarda. Dia masih belum membuka lebih detail penangkapan tersebut. “Nanti dulu. Kalau sudah selesai pemeriksaan dan peran masing-masing pelaku jelas, akan kami rilis,” ucapnya.

Penangkapan terhadap para pelaku melibatkan puluhan personel gabungan. Bahkan petugas harus membawa senjata laras panjang, karena dikhawatirkan ada perlawanan dari para pelaku.

Mereka diamankan di rumahnya masing-masing. Satu pelaku yang sempat kabur ketika digrebek, akhirnya menyerahkan diri ke Polres Malang.

Petugas mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya terdapat senjata tajam serupa celurit dengan gagang panjang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Juari tewas, Minggu dini hari (25/11) karena dikeroyok. Saat itu dia sedang berada di rumah adiknya, Farida, di Desa Tumpukrenteng, Turen. Juari dipukuli secara sadis di hadapan istrinya, Jamiatul Masamah dan adiknya.

(tik/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *