Teknologi Biometrik Aman dari Hacker. Pernah Denger?
Pengenal wajah kini semakin banyak digunakan terutama sebagai ganti password untuk proses keamanan komputer ataupun smartphone.
Teknologi biometrik merupakan teknologi yang berkembang pesat dan banyak digunakan diberbagai bidang termasuk forensik.
Pengertian Teknologi Biometrik
Biometrik merupakan studi tentang karakteristik biologi yang terukur.
Biometrik berasal dari bahasa Yunani, di dunia teknologi informasi, biometrik berhubungan erat dan digunakan untuk menganalisa fisik serta kelakuan manusia dalam autentifikasi.
Biometrik dapat digunakan untuk memeriksa akses ilegal ATM, PC, workstation, dan jaringan komputer.
Manfaat & Keuntungan Teknologi Biometrik
Semakin populernya biometrik membuktikan bahwa dapat mengisi kekosongan metode identifikasi tradisional.
Pertanyaan mendasar adalah apa manfaat dan keuntungan dari penggunaan teknologi biometrik?
Berikut manfaat dan keuntungan teknologi biometrik:
Identifikasi dan otentikasi yang cepat
Salah satu kelemahan utama yang terkait dengan identifikasi tradisional ialah proses identifikasi atau verifikasi identitas bisa sangat lambat.
Teknologi biometrik sangat berguna untuk verifikasi ID di berbagai organisasi pemerintah, bank dan lembaga keuangan, dan bidang keamanan tinggi.
Sistem biometrik mampu mengenali orang dengan cepat, konsisten, dan andal.
Kenyamanan (lebih nyaman)
Keuntungan lain teknologi biometrik yaitu lebih sedikit memakan waktu, dapat diandalkan, ramah pengguna, sulit dipalsukan.
Karena karakteristik biometrik sulit dikira atau dicuri, sistem biometrik dapat meningkatkan tingkat keamanan daripada cara otentikasi biasa.
Kenyamanan merupakan keuntungan lain menggunakan teknologi identifikasi biometrik. Identifikasi biometrik menghilangkan kerepotan yang terkait dengan ID, kata sandi, dan metode identifikasi berbasis kepemilikan.
Teknologi biometrik bisa digunakan untuk mencegah akses ilegal ke ATM, smartphone, PC desktop, dan jaringan komputer.
ID maupun identitas lainnya bisa dipalsukan, passpword atau PIN bisa ditebak, dicuri atau diretas. Tetapi pengidentifikasi menggunakan tekologi biometrik sulit untuk dipalsukan atau dicuri.
Beberapa peneliti keamanan mengatakan bahwa sidik jari atau sistem pengenalan wajah dapat diretas dengan spoof.
Namun teknologi lebih baru tidak menerima apapun selain pengenal biometrik langsung.
Dengan begitu membuat biometrik lebih aman daripada metode identifikasi lainnya.
Teknologi Biometrik Terbaik. Aman?
Namun jika seorang peretas atau hacker menggunakan kedok wajah pada sejumlah sistem biometris bisa ditipu untuk memberikan akses masuk baginya.
Nah, sebuah proyek riset Eropa yang mengkaji kelemahan dari sistem biometris dan menciptakan kemanan lebih handal dan aman dari retasan para hacker.
Mereka menemukan sistem biometris paling efektif untuk pengenalan personal sekaligus paling berpotensi tidak aman.
Setiap kali ada serangan peretas baru mereka mengembangkan serangan balik.
Masih banyak hal yang harus dilakukan agar bisa memahami sistem biometris yang rawan masalah keamanan.
Kedok wajah realistis merupakan salah satu tantangan paling anyar pada sistem pengenalan wajah.
Biasanya para peretas menggunakan foto atau video korbannya.
Pengembang software dan peneliti berhasil mencegah serangan semacam itu.
Hal pertama ialah mendeteksi kedipan mata. Perangkat lunak atau software meminta pengguna mengedipkan mata pada saat yang tepat.
Dengan begitu, melakukan login dengan kamera menggunakan foto menjadi tidak mungkin atau sangat sulit.
Langkah pencegahan lain adalah deteksi gerakan, wajah pada foto dan wajah asli tidak bergerak dengan cara yang sama.
Para peneliti melanjutkan penelitiannya terkait fitur untuk menganalisis tekstur kulit.
Fitur tersebut memungkinkan software atau perangkat lunak biometris membedakan wajah asli dari topeng wajah realistis.
Sidik jari sering dikira merupakan metode paling aman untuk diidentifikasi.
Namun para peneliti menunjukkan sidik jari tidak seaman yang kita kira.
Penelitian terbaru membuktikan bahwa sangat mungkin menipu sistem pengaman sidik jari menggunakan jari buatan.
Hal tersebut sangat dengan mudah dibuat dengan bahan yang bisa dibeli, bahkan dapat dibeli di supermarket.
Sebagai contoh sidik jari yang tertinggal di permukaan gelas, dapat di copy dan di reproduksi dalam hitungan menit.
Proses yang sangat cepat dan murah membuat jari dari karet yang mengandung pola kopy dari kulit aslinya dengan sangat sempurna.
Banyak alat pemindai sidik jari tidak mampu membedakannya.
Dengan begitu kita bisa memilih sidik jari yang disimpan di sistem serta membuat replika nya, yang persis sama dengan aslinya.
Nah, usulan solusinya adalah sesuatu yang disebut dengan “lightness assessment”.
Lightness assessment merupakan sebuah fitur yang akan menolak sidik jari yang dipindai, jika tekstur kulitnya terlihat sangat artifisial.
Jadi dengan pendekteksi sidik jari tiruan akurasi tinggi tidak akan bisa menembus sistem keamanan.
Kesimpulan
Sama halnya dengan kebanyakan sistem menggunakan teknologi, identifikasi deangan teknologi biometrik memiliki kelebihan maupun kekurangan.
Namun, hal itu tergantung pada kasus penggunaan tertentu yang akan menguntungkan atau tidak jika digunakan.
Sebagai contoh dalam banyak kasus, menggunakan identifikasi biometrik telah terbukti lebih bermanfaat dalam jangka panjang.
Semakin banyak sistem biometrik yang digunakan, diharapkan menjadi lebih murah dengan peningkatan produksi.
Dengan kemajuan dalam teknologi dan keamanan, banyak kelemahan sistem biometrik diharapkan tidak ada lagi.
Tetap selangkah di depan para peretas/hacker merupakan salah satu target para pakar keamanan biometris.
Silahkan Like Fanspage dan Follow akun media sosial kepotek untuk mendapatkan informasi terbaru seputar teknologi.
Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman Kamu.
Jika menurut Kamu bermanfaat bagi orang lain dan jangan lupa tinggalkan jejak dalam bentuk komentar positif dan membangun.
Apresiasi kamu dalam bentuk apapun sangat berarti untuk terus belajar, berbagi, dan melanjutkan perjuangan bersama. Terima kasih
Salam Kepotek. Kepoin Teknologi!