HiburanInternasional

Tak Disangka, 3 Rekor Dunia Ini Malah Berujung Bencana Besar!

Indodax


Tak Disangka, 3 Rekor Dunia Ini Malah Berujung Bencana Besar! Kita seringkali melihat banyak orang telah berhasil mencatatkan rekor dunia, baik melalui bakat-bakat terpendamnya, maupun melalui aksinya yang terkadang di luar nalar manusia. Terkadang beberapa rekor dunia tersebut dianggap gila, tapi beberapa di antaranya dianggap sangat mengesankan dan membuat banyak orang berdecak kagum.

Namun ada beberapa upaya pemecahan rekor dunia yang malah mengakibatkan bencana. Bukannya membawa kesan yang menyenangkan, akan tetapi malah membawa petaka. Manusia boleh saja memiliki rencana dan tekad yang kuat, akan tetapi Tuhan yang tetap menentukan hasil akhirnya. Sekuat apapun manusia berjuang, terkadang berakhir tidak sesuai dengan keinginannya. Berikut adalah upaya-upaya pemecahan rekor dunia yang malah berujung petaka.

Jutaan balon diterbangkan, sampai ganti rugi

Peristiwa nahas ini terjadi pada tahun 1986 di Kota Cleveland, Amerika Serikat. Meningkatnya tingkat kriminalitas, tingginya polusi lingkungan serta menurunnya sektor industri logam di Cleveland, menyebabkan kota ini mulai ditinggalkan  oleh penduduknya sendiri. Untuk menyiasatinya, Kota Cleveland pun menggelar acara penggalangan dana, agar bisa menaikkan citra kota tersebut.

Adapun acara yang akan diselenggarakan bertajuk Balloonfest ’86. Sesuai dengan namanya, konsep acara ini adalah aksi pelepasan balon secara massal. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai 2 juta balon. Namun karena cuaca dianggap tidak mendukung, balon yang diterbangkan menjadi 1.5 juta saja. Meski begitu, jumlah balon sebanyak ini sekaligus membuat Balloonfest ’86 sebagai acara pelepasan balon paling banyak di dunia saat itu.

Namun sayangnya, kebanggaan tersebut harus berubah menjadi bencana, di saat balon-balon yang diterbangkan tersebut, mulai mengempis dan jatuh ke tanah. Hal ini mengganggu pandangan para pengguna jalan dan terjadilah kecelakaan. Sementara di Bandara Burke Lakefront, harus ditutup selama beberapa jam, karena banyaknya balon yang terjatuh memenuhi lintasan bandara.


Tidak hanya mengotori dan mengacaukan jalanan saja, balon-balon tersebut juga mengotori pantai dan danau setempat. Bahkan sejumlah balon juga ada yang terbang hingga menyasar ke Kanada. Tidak hanya warga Amerika Serikat saja yang pusing karena insiden balon ini, ternyata berimbas ke negara lain. Akibat insiden tersebut, pihak penyelanggara pun harus membayar ganti rugi hingga jutaan dollar.

Tarik tambang berakibat cedera

Kalau dipikir-pikir, tarik tambang dianggap sebagai olahraga yang tidak berbahaya. Ya kalaupun ada cedera kecil paling hanya lecet pada tangan akibat bergesekan dengan tali yang dipegangnya. Namun faktanya ada sebuah gelaran tarik tambang yang menyebabkan kematian bagi pelakunya. Hal ini terjadi pada tahun 1997 di Taiwan, di mana sebanyak 1.600 orang secara bersamaan melakukan tarik tambang.

Beban tarikan dengan orang sebanyak itu, ternyata membuat tali tambangnya tidak kuat dan terputus, sehingga menyebabkan sebanyak 40 peserta mengalami cidera. Bahkan salah satu di antaranya ada yang mengalami cedera pada ulu hati dan tulang punggungnya.

Kejadian serupa juga pernah terjadi di Jerman pada tahun 1995. 650 anggota pramuka melakukan Tarik tambang tapi talinya terputus, sampai menyebabkan 102 orang cedera. Parahnya, 2 nyawa harus melayang karena jatuh dan tertindih anggota-anggota lain.

Berjalan di bara api untuk donasi

Sebuah acara yang bertujuan untuk penggalangan dana, dimaksudkan untuk membeli beberapa unit alat kejut jantung yang akan disumbangkan ke Order St. John, sebuah yayasan ambulans di Selandia Baru. Di acara tersebut, disajikan atraksi berjalan di atas api secara massal. Acara ini juga rencananya akan dimasukkan ke dalam rekor dunia untuk kategori jumlah orang terbanyak yang berjalan di atas bara api.

Acara yang berlangsung pada Juli 2004 ini, rencananya bakal memiliki panjang api total 3.5 meter yang akan dilintasi sebanyak 341 orang. Namun nahas, sebanyak 28 orang mengalami luka bakar setelah selesai mengikuti acara ini. Padahal, sebelumnya panitia telah menghimbau kalau setiap peserta hanya boleh berjalan maksimal 4 langkah di atas bara api selama maksimum 1 detik setiap langkahnya. Akibatnya, banyak yang mengalami luka bakar dan sampai ada yang dibawa ke rumah sakit karena cedera.

Menjadi pemegang rekor dunia memang bisa membanggakan. Tapi, kalau harus mengalami hal yang tidak mengenakkan, bahkan merugikan orang lain dan merenggut nyawa, beda lagi ceritanya. Mungkin memang tidak perlu terlalu ambisius unutk meraih rekor dunia, atau harus memikirkan resiko ke depannya.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *