Sungguh Malang Nasib Kakek Sulaiman, Tubuh Kurus Kering Dalam Keadaan Lumpuh
Kakek Sulaiman sehari-harinya dirawat oleh seorang keponakannya yang bernama Lias (46) dengan berprofesi sebagai penarik becak bermotor (Betor), dengan ekonomi yang serba kekurangan.
Liaslah yang menjaga dan merawat kakek Sulaiman mulai dari memberi makan dua kali sehari,memandikan dan mengganti pempesnya dua hari sekali.
Lanjutnya,”aku hidup serba kekurang bang,cuman penarik becak,cemanalah bang untuk menghidupi keluarga dan keponakan ku saja,aku sudah susah.Makanya untuk mengganti pempes uwakku ini terpaksa kubelikan dua hari sekali,”sebutnya.
Saat ditanya apakah uwaknya itu sudah pernah dibawa berobat kedokter atau ke pengobatan alternati,Lias mengatakan,”gak ada biaya bang,selama dua tahun sakit yah..hanya kubaringkan saja dilantai ruang tamu ini dengan beralaskan tikar seadanya,”terangnya lagi.
Untung tak dapat diraih,Malang tak dapat ditolak,sepertinya pepatah tersebut menggambarkan betapa sedihnya di usia senjanya kakek Sulaiaman harus menderita,sudah lumpuh,ditinggal anak dan istri pula lagi.Masih untung ada keponakannya yang baik budi mau mengurus kakek Sulaiaman dari buang hajat,memandikan sampai mengganti pempesnya walau hanya Lias sanggup menggantinya dua hari sekali.
Liputan khusus : Abdul Halil,SE
Kategori : Berita Medan