Sungguh Malang Nasib Kakek Sulaiman, Tubuh Kurus Kering Dalam Keadaan Lumpuh

Pasang Iklan Disini
MEDAN Wikimedan | Hati siapa yang tidak akan pilu bila melihat langsung keadaan yang sungguh tragis yang dialami kakek Sulaiman (73), warga Jalan Kol.Yos Sudarso Link.VII Kel.Besar Kec.Medan Labuhan,semenjak dua tahun terakhir ini kakek tua renta itu mengalami kelumpuhan karena sebelumnya sempat terjatuh disebuah Masjid didekat tempat tinggalnya.

Saat disambangi Wikimedan ditempat tinggalnya,Senin (12/11/2018) pukul 16.45 wib,nampak kakek Sulaiaman yang sudah tak berdaya itu (foto),dengan kondisi sehari-harinya hanya bisa terbaring saja beralaskan karpet seadanya.

Kakek Sulaiman sehari-harinya dirawat oleh seorang keponakannya yang bernama Lias (46) dengan berprofesi sebagai penarik becak bermotor (Betor), dengan ekonomi yang serba kekurangan.

Liaslah yang menjaga dan merawat kakek Sulaiman mulai dari memberi makan dua kali sehari,memandikan dan mengganti pempesnya dua hari sekali.

Penuturan Lias kepada Wikimedan saat disambangi menyebutkan,”awalnya uwakku ini dua tahun yang lalu mengalami kelumpuhan setelah terjatuh dari dalam kamar mandi saat ingin mengambil air wudhu.Tak lama berselang sakit seperti ini,istrinya pun sepertinya enggan untuk merawat uwakku ini dan pergi meninggalkan dengan membawa kedua anaknya,”celoteh Lias lirih.

Lanjutnya,”aku hidup serba kekurang bang,cuman penarik becak,cemanalah bang untuk menghidupi keluarga dan keponakan ku saja,aku sudah susah.Makanya untuk mengganti pempes uwakku ini terpaksa kubelikan dua hari sekali,”sebutnya.

Saat ditanya apakah uwaknya itu sudah pernah dibawa berobat kedokter atau ke pengobatan alternati,Lias mengatakan,”gak ada biaya bang,selama dua tahun sakit yah..hanya kubaringkan saja dilantai ruang tamu ini dengan beralaskan tikar seadanya,”terangnya lagi.

“Uwaku ini punya anak empat orang,dua orang laki-laki,dua orang perempuan.Namun sayang satu orang diantaranya mengalami gangguan jiwa alias gila,sedangkan yang satunya lagi mengalami tuna rungu,”sebut Lias mengakhiri perbicangannya dengan crew Wikimedan.

Untung tak dapat diraih,Malang tak dapat ditolak,sepertinya pepatah tersebut menggambarkan betapa sedihnya di usia senjanya kakek Sulaiaman harus menderita,sudah lumpuh,ditinggal anak dan istri pula lagi.Masih untung ada keponakannya yang baik budi mau mengurus kakek Sulaiaman dari buang hajat,memandikan sampai mengganti pempesnya walau hanya Lias sanggup menggantinya dua hari sekali.

Liputan khusus : Abdul Halil,SE

Kategori : Berita Medan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *