Studi: Kebanyakan Makanan Asin Bikin Gejala Multiple Sclerosis Tambah Parah
Siapa tidak suka makanan asin? Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan asin tidak baik untuk kesehatan. Selain dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, asupan garam berlebih juga dapat membuat gejala multiple sclerosis makin parah.
Sekilas mengenai penyakit multiple sclerosis
Multiple sclerosis (MS) adalah gangguan imun yang menyebabkan sistem saraf pusat, tepatnya bagian myelin (serabut yang meembungkus sel-sel saraf di otak), mengalami peradangan dan kerusakan.
Akibatnya, pengiriman sinyal lisrik antar sel akan terganggu sehingga aktivitas sehari-hari seperti berpikir, bergerak, berbicara, mendengar, melihat, dan merasakan juga ikut terganggu. Pada kasus yang parah, multiple sclerosis dapat menyebabkan kelumpuhan tubuh, baik sebagian atau seluruhnya.
Gejaja multiple sclerosis umumnya meliputi kelelahan ekstrem, keseimbangan tubuh terganggu, penglihatan terganggu, kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu, serta daya ingat dan kemampuan berpikir menurun. Pengidap MS bisa memiliki sedikit gejala ringan, atau banyak gejala yang cukup parah.
Dampak makan makanan asin pada multiple sclerosis
Selain pakai obat, pengidap MS juga harus mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. Misalnya, memilih makanan sehat bergizi yang tidak memperparah kondisi tubuh. Sebuah studi yang dilakukan oleh Yale University melaporkan bahwa garam dapat memengaruhi kesehatan orang-orang pengidap MS.
Studi yang dipimpin oleh Dr. David Hafler, seorang dosen neurologi dan imunobiologi, mengamati hubungan antara peradangan sel dengan pola makan pada tikus pengidap MS. Penelitian ini menjadikan penelitian sebelumya sebagai acuan, yaitu orang yang makan lebih dari 2 kali makanan cepat saji dalam seminggu memiliki peradangan lebih tinggi.
Makanan cepat saji cenderung mengandung banyak garam. Itulah sebabnya peneliti memberikan makanan asin pada tikus dengan MS. Hasilnya menunjukkan bahwa peradangan pada tikus semakin meningkat.
Garam diketahui merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi sel-sel peradangan. Nah, pada tikus yang memiliki gangguan imun seperti multiple sclerosis, zat peradangan yang seharusnya menyerang zat asing justru bisa menyerang jaringan sehat. Akibatnya, peradangan jadi semakin banyak sehingga gejala multiple sclerosis akan semakin parah dan lebih sering terjadi.
Pasien MS wajib memerhatikan batas asupan garam dalam makanannya
Sudah jelas, ‘kan, hubungan antara garam dengan sistem kekebalan dan peradangan pada pasien MS? Jadi, menjaga asupan garam dalam makanan dan pilihan makanannya juga menjadi kunci untuk mengelola gejala multiple sclerosis. Selain mencegah keparahan gejala, mengurangi asupan garam juga bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan darah tinggi.
Perlu Anda ketahui bahwa rata-rata asupan garam per hari tidak boleh lebih dari 5 gram. Untuk orang yang menjalani diet rendah garam, maka aturannya 200 sampai 300 mg kadar natrium per hari. Jika Anda memiliki MS, alangkah baik jika konsultasikan lebih dulu pada dokter mengenai seberapa banyak garam yang aman dikonsumsi.
Mengurangi garam, bukan hanya membatasi Anda makan makanan asin. Anda juga perlu memperhatikan pilihan makanan yang mengandung tinggi garam, seperti daging merah, makanan laut, makanan cepat saji, dan makanan yang diawetkan.
Baca Juga:
Kategori : Berita Kesehatan