Ini Alasan Perempuan 30-an Tunda Hamil dan Pengaruhnya Buat Reproduksi

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Tren menikah terlambat saat ini semakin tinggi di era modern. Khususnya bagi perempuan urban, mereka tampak tak begitu masalah menunda menikah dan hamil meski usianya sudah 30an.

Padahal mereka seharusnya berpikir saat usia semakin bertambah, bisa terbentur dengan gangguan kesuburan. Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG(K) mengatakan gangguan kesuburan merupakan kegagalan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi.

Faktor suami istri atau kombinasi keduanya dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Yang termasuk dalam faktor istri adalah gangguan pematangan sel telur, sumbatan saluran telur atau gangguan pada rahim dan indung telur. Sedangkan yang termasuk dalam faktor pria adalah masalah sperma.

“Berbagai penyebab infertilitas di kalangan pekerja sama dengan yang lainnya. Hanya pada kalangan perempuan pekerja saat ini,” kata dr. Bee dalam konferensi pers bersama SMART-IVF bayi tabung pintar, Selasa (18/12).

Perempuan masa kini sengaja menunda menikah dan hamil karena ada skala prioritas. Seringkali karir dan pendidikan diutamakan, sehingga baru merencanakan kehamilan saat usia yang lebih tua. Pada kalangan perempuan karir seperti ini, rentan terjadinya gangguan fertilitas yang berkaitan dengan berkurangnya jumlah dan kualitas sel telur yang dimiliki.

“Usia biologis merupakan refleksi dari kuantitas dan kualitas sel telur seorang perempuan yang erat kaitannya dengan fekunditas, yaitu kemampan reproduksi seorang perempuan untuk memperoleh kehamilan,” ungkapnya.

Usia kronologis, merupakan usia yang dihitung berdasarkan tangga lahir seseorang. Di samping penuaan reproduksi yang alamiah, usia biologis dan kronologis tidak selalu sama. Sering didapatkan usia biologis lebih cepat menua dibandingkan usia kronologis seseorang. Penurunan ini dipengaruhi berbagai hal, misalnya genetik, adanya penyakit tertentu, riwayat radiasi dan kemoterapi, paparan zat kimia, gaya hidup, dan lain-lain.

Hal senada dikatakan oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG(K), MSc, bahwa penuaan reproduksi pada perempuan ditandai saat sel telur habis. Ada perbedaan signifikan di mana tahun 2011 setengah ibu-ibu melahirkan pada 30 tahun ke atas.

“Semakin banyak perempuan menunda nikah hamil dan punya anak. Hamil 30 tahun lebih saat ini semakin banyak dan kesuburan menurun,” ungkapnya.

Peluang Hamil di Usia Tua

Menurut dr. Yassin, banyak pasien mencoba bayi tabung di usia 35 ke atas hingga 40-an. Usia 40 tahun lebih, hanya 5 persen kemungkinan perempuan bisa hamil alami. Lalu ada 1 dari 3 perempuan usia lebih dari 30 tahun mengalami gangguan kesuburan.

“Maka untuk program bayi tabung, kami banyak menangani pasien terlambat hamil yaitu usia 40an. Kami berprinsip selama masih ada sel telur yang bisa dirangsang dan diambil maka bisa dilakukan,” tutupnya.

(ika/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *