Strategi Jitu Djoko Tata Ibrahim Menghadapi Persaingan Industri Telko

Pasang Iklan Disini

[ad_1]

Jakarta, WikimedanKompetisi di industri telekomunikasi Indonesia semakin ketat. Semua operator terus berlomba-lomba memberikan layanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Mulai dari konektivitas cepat, harga murah, beragam paket data menarik dihadirkan operator dalam layanan-nya. Sejumlah operator beberapa tahun lalu merilis layanan kartu perdana maupun voucher dengan harga yang murah.

Namun, harga murah tersebut dirasakan sejumlah provider membuat mereka rugi. Oleh karena itu, mereka menaikan kembali tarif layanan mereka. Terlebih lagi, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) saat ini semakin melemah.

Akan tetapi, Smartfren tidak mengkuti jejak operator lain yang menaikan tarif mereka. Bahkan beberapa waktu lalu Smartfren merilis layanan terbaru mereka dengan harga terjangkau yakni Kartu Perdana Super 4G Unlimited dan Voucher Super 4G Kuota.

Super 4G Unlimited menghadirkan kuota tanpa batas yang ditawarkan seharga Rp. 65.000 selama 30 hari. Sementara Super 4G Kuota menghadirkan beragam pilihan kuota data mulai dari Rp 30.000 dengan kuota 10 GB hingga Rp 100.000

Namun, berbeda dengan Smartfren yang tidak menaikan tarif layanan. Karena Smartfren tidak merasa rugi ketika merilis layanan murah dan tidak ikut operator lain dalam menaikan tarif layanan mereka.

Kepuasan pelanggan dirasa Smartfren lebih penting. Jika tarif dinaikkan ada indikasi bahwa pelanggan Smartfren tidak puas dengan layanan mereka.

Untuk menghadapi persaingan di industri telekomunikasi, kami Redaksi Wikimedan melakukan wawancara eksklusif dengan Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren di Jakarta. Berikut ulasannya.

1. Operator lain sudah menaikan tarif layanan, apakah Smartfren akan mengikutinya?

“Kami mencoba melawan arus ketika operator sedang menaikan tarif layanan mereka. Kami justru menurunkan tarif layanan kami. Kami tidak merasa rugi karena Smartfren memiliki misi. Salah satunya memberikan layanan internet dengan harga murah sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir masalah harga,” ujar Djoko.

Tim Smartfren Bersama KOL (Donnie/Wikimedan)

2. Kenapa Smartfren merilis paket dengan harga terjangkau?

Djoko mengklaim bahwa paket unlimited terbaru Smartfren mengusung harga yang lebih murah daripada operator lain.

“Layanan terbaru kami menyasar generasi milenial yang menginginkan layanan internet murah dan konektivitas stabil. Sehingga mereka tidak perlu khawatir masalah biaya. Ini juga membantu mereka untuk berkreasi dan berprestasi,” tandas Djoko.

3. Kenapa layanan terbaru Smartfren menyasar generasi milenial?

“Saat ini internet menjadi kebutuhan utama bagi generasi milenial. Mulai dari menonton streaming, gaming, mengakses jejaring sosial, browsing dan sebagainya. Berdasarkan data, 80% tidak lepas dari smartphone, terutama generasi milenial. Sementara 70% orang lebih milih membeli pulsa daripada sarapan. Inilah alasan Smartfren menyasar generasi milenial,” papar Djoko.

Dikatakan Djoko, paket unlimited terbaru ini kita beri nama Generasi Smart Milenial (GSM). Menurut Djoko, semua layanan Smartfren bisa digunakan untuk layanan GSM tersebut, termasuk paket unlimited terbaru.

“Gaming, streaming dan media sosial (GSM) menjadi konten yang paling banyak diakses generasi milenial. YouTube paling banyak diakses diantara semua konten tersebut. Diantara konten tersebut, YouTube paling banyak diakses generasi milenial,” jelasnya.

4. Strategi apa yang dilakukan Smartfren dalam berkompetisi di industri telekomunikasi?

“Koneksi internet cepat sudah dilakukan oleh provider lain. Kami tidak hanya memberikan internet cepat, namun stabil. Karena koneksi internet yang stabil jarang dimiliki provider lain,” tegas Djoko.

Selain koneksi stabil, harga terjangkau juga menjadi strategi kita bersaing di industri telekomunikasi.

“Semua layanan Smartfren memungkinkan pengguna streaming di YouTube dengan cepat tanpa buffering. Kalau streaming YouTube buffering, kemungkinan pelanggan Smartfren akan beralih ke provider lain,” imbuh Djoko.

5. Operator lain sudah melakukan uji jaringan 5G, apakah Smartfren akan melakukan hal yang sama?

“Kedepannya, kita akan mengarah ke 5G. Teknologi Massive MIMO yang kita miliki saat ini sudah mengarah ke 5G, hampir 4,9G,” terang Djoko.

Dikatakan Djoko, saat ini Smartfren fokus mengoptimalkan jaringan 4G LTE.

“Smartfren terus memperluas coverage, baik intensitas maupun cakupan jaringan 4G LTE. Layanan 4G LTE, kami rasa sudah cukup. Layanan 4G saja masih bisa di eksplor lagi karena belum terlalu di eksplor,” tukasnya.

Proses implementasi 5G di Indonesia dirasa Djoko cukup panjang.

“Device 5G sendiri di Indonesia belum tersedia,” ungkap Djoko.

6. Di tahun 2018 ini, Smartfren fokus ke jaringan atau MiFi?

“Semua smartphone sudah bisa menggunakan layanan Smartfren. Misalnya Samsung, Oppo, iPhone, Xiaomi dan lainnya. Dulu layanan Smartfren hanya bisa digunakan di ponsel Andromax saja,” pungkas Djoko.

Jaringan Smartfren sudah bisa digunakan di semua smartphone karena Smartfren tidak lagi memproduksi Andromax. Djoko menyatakan bahwa produk MiFi masih menjadi andalan Smartfren.

“Sejauh ini MiFi digunakan banyak orang karena menawarkan internet cepat dan stabil. Akhir tahun ini kita akan meluncurkan produk MiFi. Di tahun ini, kita tetap fokus ke jaringan dan MiFi. Keduanya akan berjalan seiringan,” tutup Djoko.

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *