Sering Pakai Inhaler Asma? Waspadai Efeknya Pada Gigi dan Mulut
[ad_1]
Asma adalah penyakit kronis yang terjadi dalam saluran pernapasan. Penyakit ini membuat saluran pernapasan menjadi radang sehingga terasa sesak saat bernapas. Untuk menghindari orang dengan asma kolaps, maka perlu diberikan obat khusus. Meskipun ampuh menangani serangan asma, inhaler asma ini tetap memiliki efek samping yang perlu Anda waspadai.
Sekilas tentang inhaler asma
Inhaler asma adalah alat genggam portabel yang mengantarkan obat langsung ke sistem pernapasan. Berbagai inhaler tersedia untuk membantu mengendalikan gejala asma. Obat inhaler asma yang paling umum adalah inhaler steroid. Inhaler steroid adalah pengobatan andalan untuk mengendalikan serangan asma. Penggunaan inhaler asma ini bertujuan untuk:
- Mengontrol kondisi asma lebih baik
- Menurunkan terjadinya gejala serangan asma
- Mengantisipasi rawat inap di rumah sakit akibat serangan asma
Salah satu obat inhaler asma steroid yakni kortikosteroid. Meskipun ampuh untuk mengelola kondisi asma, obat ini ternyata memiliki efek samping.
Apa saja efek samping dari inhaler asma kortikosteroid?
Penelitian menunjukan bahwa beberapa obat-obatan inhaler asma tersebut, termasuk inhaler kortikosteroid, memiliki efek samping yang buruk terhadap kesehatan mulut berdasarkan dosis, frekuensi penggunaannya, dan durasi penggunaannya.
Beberapa efek samping yang berkaitan dengan obat ini yaitu xerostomia (mulut kering), karies gigi, kandidiasis, gingivitis (gusi bengkak), periodontitis, dan perubahan rasa di mulut. Karena efek samping ini, kebanyakan orang yang menggunakan inhaler kortikosteroid ini harus mendapatkan perawatan mulut yang optimal selain mengatasi masalah pernapasannya.
Gigi berlubang bisa jadi efek samping utamanya
Efek samping yang paling mudah terjadi adalah karies gigi yang bisa berakhir jadi lubang gigi yang semakin besar dan dalam.
Dilansir dari laman Lung India, setelah menggunakan inhaler asma ditemukan adanya penurunan pH yang cukup drastis. Penurunan pH ini akhirnya memicu demineralisasi (penghilangan kadar mineral) enamel gigi setelah 30 menit menggunakan inhaler. Lama-lama, kondisi ini membuat enamel semakin terkikis.
Ketika enamel semakin terkikis, maka gigi lebih rentan jadi berlubang. Awalnya lubang akan terbentuk dengan ukuran kecil, dan lama-lama akan semakin membesar. Lubang ini pun semakin dalam hingga menyentuh serabut saraf kecil di dalam gigi. Di sinilah seseorang biasanya baru menyadari kalau mengalami gigi berlubang.
Selain itu, inhaler kortikosteroid adalah jenis obat asam organik yang lemah, dan umumnya tidak bisa dimetabolisme oleh bakteri mulut. Efeknya, keseimbangan flora di mulut terganggu sehingga lebih mudah terjadinya pertumbuhan bakteri atau jamur di dalam mulut. Kalau sudah begini, risiko terjadinya gigi berlubang pun juga jadi semakin tinggi.
Maka itu, orang yang menggunakan inhaler asma ini lebih mudah mengalami gigi berlubang. Pertama, karena enamelnya memang sedang terkikis sehingga makin mudah berlubang. Kedua, ada banyak kuman jahat di dalam mulut yang dengan mudah bisa menyerang gigi yang terkikis perlindungan enamelnya. Kuman menjadi lebih mudah bergerak, dan gigi berlubang pun terjadi lebih cepat.
Nah, itulah mengapa Anda pengguna obat asma kortikosteroid harus lebih waspada dengan kesehatan mulut. Meskipun begitu, bukan berarti obat asma yang memengaruhi gigi berlubang hanya obat asma kortikosteroid. Obat asma jenis beta2 agonis juga memiliki efek samping yang mirip dengan obat asma kortikosteroid, lho! Obat asma jenis ini biasanya digunakan saat serangan asma terjadi. Oleh karena itu, selalu jaga kesehatan mulut Anda saat mengunakan obat inhaler asma.
Cara meminimalisir efek samping obat inhaler asma
- Lakukan pemeriksaan gigi rutin selama menggunakan obat inhaler kortikosteroid.
- Jaga kebersihan mulut. Sikat gigi dengan teknik yang benar dan secara rutin. Gunakan benang gigi juga setidaknya sehari sekali.
- Setelah menghirup inhaler, sebaiknya jangan langsung sikat gigi karena akan semakin merusak enamel yang melemah akibat kondisi pH yang menurun setelah penggunaan obat inhaler.
- Batasi makanan atau minuman manis yang bisa jadi pemicu kerusakan gigi.
- Jangan lupa untuk membilas mulut dengan pH netral atau larutan kumur dasar, seperti air atau obat kumur dengan natrium fluorida 0,05%.
Baca Juga:
[ad_2]