Sensasi Ngeri Interaksi Langsung dengan Singa di Afrika Selatan

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Bosan dengan liburan akhir tahun yang sudah sering Anda lakukan? Mungkin Anda bisa mencoba petualangan yang baru dengan berkunjung menikmati alam liar di Afrika Selatan. Bukan sekadar melihat pemandangan alam liar, Anda juga bisa menyaksikan kehidupan pelbagai hewan dari yang liar dan tidak. Bahkan, Anda bisa berinteraksi langsung dengan hewan liar seperti singa, citah, hyena, dan anjing liar Afrika.

Tempat liburan sejenis di Indonesia memang ada yakni Taman Nasional Baluran di Jawa Timur. Hanya saja, bagi yang ingin menghabiskan waktu liburan di luar negeri, tepatnya di Afrika Selatan, patut dicoba.

Afrika Selatan, Lion and Safari Park, Singa, Wisata Alam Liar, Citah, Macan
Peta area Lion and Safari Park di dekat pintu masuk (Edy Pramana/Wikimedan)

Afrika Selatan menawarkan wisata safari untuk menikmati alam liar. Salah satunya adalah Lion & Safari Park. Tempat wisata alam liar ini terletak di Broederstroom, Gauteng-Tshwane. Lokasinya di lereng perbukitan. Untuk menuju ke tempat ini melewati jalan yang cukup menanjak. Para pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan hewan liar dan hewan lainnya. Safari menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi demi keamanan driver, guide, maupun pengunjung.

Wikimedan berkesempatan merasakan langsung sensasi wisata alam liar di Afrika Selatan ini. Paket yang ditawarkan beragam dengan harga yang berbeda-beda. Pengunjung bisa memilih paket mengendarai mobil sendiri (milik Lion & Safari Park), bisa bergabung dengan pengunjung lain dengan driver dan guide, dan bisa khusus rombongan sendiri dengan ditemani driver sekaligus guide (pemandu).

Afrika Selatan, Lion and Safari Park, Singa, Wisata Alam Liar, Citah, Macan
Sekumpulan singa menanti makanan dari pemandu (Edy Pramana/Wikimedan)

Lokasi wisata ini sangat luas dan geografisnya berupa lereng dan hamparan padang terbuka. Untuk mengikuti wisata ini, sebaiknya mengikuti apa yang disampaikan pemandu, mengikuti apa yang diperbolehkan dan yang tidak boleh dilakukan.

Begitu melintas, pengunjung akan langsung bisa melihat jerapah. Meski bukan hewan liar, pengunjung tidak diperbolehkan turun dari mobil. Tak berapa lama, mobil masuk di kawasan hewan liar. Pengunjung bisa menjumpai sekawanan singa. Nadine, driver sekaligus pemandu, mengatakan bahwa ketika singa kenyang, lebih banyak tidur dan tak peduli dengan kedatangan pengunjung.

Afrika Selatan, Lion and Safari Park, Singa, Wisata Alam Liar, Citah, Macan
Anjing liar Afrika yang tengah kelaparan (Edy Pramana/Wikimedan)

Usai melewati padang yang luas, pengunjung akan kembali menjumpai sekumpulan singa. Singa-singa tersebut terlihat lapar dan ketika mobil berhenti, mereka mendekati. Kesempatan itu menjadi waktu yang pas bagi pengunjung bisa berinteraksi langsung. Pemandu biasanya akan memberi makan kepada singa-singa tersebut. Wikimedan merasakan sendiri sensasi ngeri begitu dekat dengan hewan buas tersebut.

Singa-singa itu melonjak dan meloncat. Mereka dengan cakar-cakarnya mencengkeram teralis besi pengaman mobil safari. Jarak dengan pengunjung pun sangat dekat. Meski begitu, pengunjung dilarang untuk mengelus singa-singa tersebut. Pemandu sebelumnya telah memberikan larangan.

Selepas itu, mobil melintas lagi dan kemudian berhenti di lokasi anjing liar khas Afrika berada. Mereka memang terlihat sangat ganas dengan gonggongan yang keras. Pengunjung bisa melihat secara dekat. Tentunya pemandu memberi makan. Pemandu-pemandu di Lion & Safari Park sudah mengenal hewan-hewan liar di wisata ini. Bahkan, sebagian ada yang diberi nama. Ketika dipanggil, mereka mendekat.

Afrika Selatan, Lion and Safari Park, Singa, Wisata Alam Liar, Citah, Macan
Citah menunggu makanan dari pemandu (Edy Pramana/Wikimedan)

“Hewan-hewan di sini sebagian memang diberi nama. Mereka sudah dipelihara di sini cukup lama. Tentu saja mereka lebih mengenal kami dibanding pengunjung,” beber Nadine.

Perjalanan berikutnya pengunjung bisa melihat citah. Kembali, interaksi langsung bisa dilakukan dengan binatang yang memiliki lari supercepat ini. Pemandu memberi makan berupa daging mentah. Sekumpulan citah pun datang mendekat. Pengunjung bisa mengabadikannya dengan mengambil gambar dengan kamera atau handphone. Tentu saja pengunjung tetap berada di atas mobil.

Afrika Selatan, Lion and Safari Park, Singa, Wisata Alam Liar, Citah, Macan
Hiena, karnivora asli Afrika (Edy Pramana/Wikimedan)

Setelah itu, mobil safari menuju area lain yakni hewan-hewan yang tak masuk kategori buas. Sebelum masuk ke kawasan tersebut, teralis besi di samping kiri dan kanan dilepas. Itu dikarenakan hewan yang berada di kawasan tersebut tidak berbahaya. “Di sini kawasan hewan bukan buas. Tak perlu menggunakan teralis,” sebut Nadine.

Afrika Selatan, Lion and Safari Park, Singa, Wisata Alam Liar, Citah, Macan
Macan yang disebut pemandu dari Indonesia (Edy Pramana/Wikimedan)

Perjalanan dilanjutkan dengan melewati padang yang sangat luas. Pengunjung bisa melihat sekawanan rusa, zebra, antelope, dan bison. Di kawasan itu merupakan ujung dari safari. Pemandu kemudian membawa kami kembali ke start awal. Lama safari yang kami lakukan sekitar 3 jam. Sebuah pengalaman yang luar biasa. Bagi Anda yang belum pernah tentu bakal tertarik.

Afrika Selatan, Lion and Safari Park, Singa, Wisata Alam Liar, Citah, Macan
Berfoto bersama seekor citah (Edy Pramana/Wikimedan)

Pengunjung juga bisa mengambil paket tambahan yakni berinteraksi langsung dengan citah dan anak singa. Pengunjung bisa memegang dan mengelus-elus badan citah maupun anak singa tersebut. Tentu saja tak lupa mengabadikannya lewat kamera.

Paket safari di Lion and Safari Park memang beragam. Tentu, harganya berbeda pula. Untuk mengetahui secara detail bisa mengunjungi di situs www.lionandsafaripark.com.

(epr/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *