Sempat Turun Karena Corona di Asia, USDJPY Masih Menanti Arah Di Tengah Kenaikan Dolar AS
Pasangan mata uang USDJPY hari ini terpantau mengalami penurunan kembali di sesi Asia hari Jumat (9/4). Permintaan terhadap aset safe haven Yen Jepang kembali mendominasi dan membuat Dolar AS tidak mampu melawannya. Walaupun dalam pergerakan tadi malam, pasangan sempat bangkit dari 109,00 menuju ke 109,50. Namun setelah itu pembelian di sekitar Yen Jepang telah mengirimkan pasangan terjun ke sekitar 109,20.
Salah satu alasan aksi USDJPY hari ini adalah adanya gelombang risk off yang menguasai pasar kawasan Asia. Pasar sepertinya cukup khawatir dengan penambahan kasus virus Corona yang terjadi luas di Asia. Beberapa negara yang melaporkan penambahan kasus ini seperti Jepang, Korsel dan juga India.
Bahkan beberapa negara tersebut juga telah memutuskan untuk memberlakukan kembali kebijakan pembatasan aktivitas atau lockdown. Pada akhirnya ini membuat aset-aset berisiko menjadi dijauhi karena ketakutan yang meluas.
Dolar AS Tidak Diam
Analisa hari ini Dolar AS tidak tinggal diam. Para pembeli sepertinya mulai mencari Dolar AS kembali ditandai dengan kenaikan indeks DXY sampai ke 92,15 atau naik sekitar 0,07% dalam basis harian. Selain itu Yen Jepang juga terancam ketika indeks S&P 500 terus naik bersama imbal hasil obligasi AS yang menandai selera risiko mulai menguat.
Penurunan USDJPY hari ini mungkin juga dihubungkan dengan data ekonomi China tadi pagi yang campuran. Data inflasi konsumen dan produsen dalam basis bulanan yang suram menimbulkan keraguan pada momentum pemulihan ekonomi AS.
Signal forex hari ini akan terus berusaha mencari petunjuk dari dinamika sentimen risiko pasar global. Dari sisi data ekonomi, AS akan merilis data inflasi produsen nanti malam yang bisa menawarkan arah dalam jangka pendek.