Sempat Diduga Depresi, Penyerang Mapolsek Penjaringan Mengaku Sehat

Wikimedan – Kasus penyerangan Mapolsek Penjaringan Jakarta Utara masih didalami jajaran Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara. Dari hasil pemeriksaan, tersangka penyerangan Rohandi, 31, mengaku sehat saat dimintai keterangan polisi.

Kapolres Jakarta Utara, AKBP Ach Imam Rifai mengatakan, pihaknya masih menindaklanjuti kasus pelaku penyarangan. Kepolisian akan meminta pendapat ahli psikologi terkait aksi penyerangan yang dilakukan Rohandi.

“Berita-berita bahwa tersangka itu depresi, perlu ditindaklanjuti. Kami akan meminta keterangan ahli. Saat dimintai keterangan, pelaku mengaku sehat dan pertanyaan dijawab dengan baik,” ujar Imam Rifai saat dikonfirmasi, Senin (12/11).

Menurutnya, tersangka Rohandi mengaku sehat dan tidak ada masalah saat dilakukan pengambilan keterangan oleh polisi. Sehingga kepolisian menganggap masalah kejiwaan pelaku tidak ada masalah.

Kendati demikian, sebagai bahan pertimbangan pihak kepolisian akan meminta keterangan pendapat dari RS Polri Kramat Jati. “Kami sudah layangkan suratnya ke RS Polri Kramatjati, kesediaan bersangkutan seperti apa, nanti kami menyesuaikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Rohandi nekat menyerang polisi Polsek Metro Penjaringan dengan sebilah golok dan pisau babi. Secara membabi buta, pelaku menyerang Bripka Sihite.

Serangan itu membuat Bripka Sihite mengalami luka sayatan, hingga harus menjalani perawatan intensif. Aksi nekat Rohadi berhasil dilumpuhkan, setelah polisi menembak tangan kiri pelaku.

Rohandi masuk ke Mapolsek Penjaringan dengan menggunakan sepeda motor mio ke Polsek. Usai memarkirkan sepeda motornya, Rohadi tiba-tiba menyerang Bripka Sihite yang sedang berjaga di luar dan menyerangnya menggunakan secara membabi buta sambil berteriak takbir.

“Setelah dilumpuhkan, pelaku menyerah dan melepaskan goloknya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim, Jumat (9/11).

(wiw/JPC)