Rumah Jabatan Bupati-Wabup Diprediksi Telan Rp 15 Miliar
Wikimedan – Pembangunan rumah jabatan bupati dan wakil bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, bakal masuk proyek tahun jamak (multiyears). Pembangunan dua rumah jabatan yang letaknya berdekatan ini diperkirakan memerlukan waktu lebih dari satu tahun.Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten PPU merencanakan pembangunan rumah jabatan tersebut, untuk dimasukkan dalam proyek skema pembiayaan tahun tunggal (singleyear). Akan tetapi, hal tersebut batal dilaksanakan.Hal itu mengingat rumah jabatan yang akan ditempatkan di Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, tak jauh dari proyek coastal road itu memiliki bangunan yang cukup besar. “Kalau satu tahun anggaran dikhawatirkan tidak akan cukup waktunya,” kata Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten PPU Supardi dikutip dari Kaltim Post (Jawa Pos Group), Senin (13/5).Pria berkacamata ini menambahkan tengah merampungkan kegiatan pembebasan lahan untuk lokasi pembangunan dua rumah jabatan tersebut. Tahun ini, dialokasikan sekira Rp 5 miliar, yang akan digunakan untuk membebaskan lahan sekira 1 hektare. Masing-masing rumah jabatan mendapat jatah setengah hektare.“Sambil menunggu harga taksiran dari tim appraisal. Kalau belum cukup, nanti kami minta tambahan untuk penyelesaiannya (pembebasan lahan),” imbuh Supardi.Sembari menyelesaikan pembebasan lahan, secara simultan pula DPUPR melaksanakan lelang pembangunan fisik bangunan rumah jabatan tersebut. Alokasi anggaran pembangunannya pada tahun ini disiapkan sekira Rp 10 miliar, untuk membangun kedua rumah.“Diperkirakan lelang (pembangunan fisik bangunan rumah jabatan) bisa dilaksanakan setelah Juni. Dan akan diusulkan multiyears. Sambil memproses (pembebasan) lahannya,” pungkasnya.Diketahui, sejak Kabupaten Benuo Taka berdiri 2002 lalu, bupati maupun wakil bupati belum memiliki rumah jabatan. Saat ini, Bupati Abdul Gafur Mas’ud sementara menempati eks rumah jabatan Camat Penajam di Jalan Unocal Kelurahan Penajam Kecamatan Penajam. Sedangkan Wakil Bupati Hamdam menempati rumah pribadinya di Jalan AMD I Kelurahan Penajam Kecamatan Penajam.SD di Sepaku Terancam LongsorSementara itu, sebuah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, yakni SD 017 terancam longsor. Sekolah negeri ini berlokasi di Jalan Negara, Km 42, RT 10, Desa Bukit Raya.Hujan dengan intensitas tinggi dan dengan durasi cukup lama terjadi beberapa kali, sejak Kamis (9/5) pagi hingga Sabtu (11/5) subuh. Itu membuat tanah di sekitar sekolah bergerak.Siring sekolah rusak dan mengancam ketahanan bangunan. SD ini memiliki 13 ruangan. Yakni, ruang kelas 1 sampai kelas 6, kantor kepala sekolah, kantor guru, perpustakaan, laboratorium, gudang, UKS, dan musala. Tercatat di sekolah tersebut ada 154 siswa dan 14 tenaga pengajar, termasuk penjaga sekolah.“Kejadiannya terjadi Sabtu (11/5), sekitar pukul 10.04 Wita,” kata Kasubid Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Nurlaila, dikutip dari Kaltim Post (Jawa Pos Group), Senin (13/5).Setelah menerima laporan, BPBD menuju lokasi dan melakukan pengukuran bersama tim. Hasilnya, potensi longsor siring sekolah panjangnya 33 meter, dengan lebar jarak longsor ke bangunan sekolah 7 meter.Dimensi longsor memiliki panjang 25 meter, dengan lebar longsor terjauh adalah 12 meter. Tinggi atau kedalaman longsor, pada meter ke 13 dari 25 meter (titik pertama) adalah 120 sentimeter, dan pada meter ke 15 dari 25 meter (titik kedua) adalah 180 sentimeter.Jika terjadi longsor susulan, berpotensi mengakibatkan akses jalan masuk ke sekolah terputus. “Berpotensi tergerus sepanjang 6 meter. Dan hanya ada satu akses menuju ke sekolah. Namun hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki,” ungkapnya.