Dugaan Praktek Monopoli, India Tingkatkan Status Penyelidikan Terhadap Google

Pasang Iklan Disini

Jakarta, Wikimedan – Pejabat Komisi Persaingan India
(CCI) memutuskan untuk meningkatkan status pemeriksaan terhadap Google, menjadi
penyelidikan menyeluruh.

Google
dituduh menyalahgunakan posisi dominan platform Android untuk menekan para pesaing.
Keputusan tersebut diambil setelah CCI menentukan keluhan terhadap perusahaan
yang pantas dilakukan setelah penyelidikan awal.

Menurut
laporan Reuters, perwakilan Google diperkirakan akan dipanggil untuk menghadap
Komisi Persaingan India dalam beberapa bulan mendatang sebagai bagian dari
penyelidikan, yang diperkirakan berlangsung sekitar satu tahun.

Detail
penyelidikan tidak dirilis untuk umum, tetapi sumber mengatakan kepada Reuters  bahwa penyelidikan mengacu pada praktik
Android Google yang dilakukan oleh Komisi Eropa (EC).

Kasus yang berlangsung
selama tiga tahun itu, telah berujung pada penalti senilai € 4,3 miliar yang
dibebankan kepada raksasa teknologi mesin pencari itu.

Mengikuti
keputusan EC, Google mengatakan akan menghentikan bundling aplikasi dengan
platform Android dan sebagai gantinya membebankan biaya lisensi kepada produsen
untuk memasukkannya.

Keputusan tersebut
juga menciptakan layar pengaturan perangkat baru untuk memungkinkan pengguna di
Uni Eropa, memilih layanan pencarian dan browser default mereka.

Sebagai OS
terpopuler, Android, digunakan oleh pembuat perangkat secara gratis. Tak
tanggung-tanggung, fitur ini terdapat pada sekitar 85% populasi smartphone
dunia.

Di India
sendiri, menurut perkiraan Counterpoint Research, sekitar 98% ponsel pintar
yang dijual pada 2018 menggunakan platform Android. Sementara  data dari StatCounter
menunjukkan Android memegang hampir 91% pasar OS selular di India pada April
2019.

Jika kelak
terbukti, perusahaan yang berbasis di Mountain View, California itu,  akan
mengalami jalan terjal mengingat India adalah pasar smartphone terbesar kedua
di dunia setelah China.

Ini bukan
kali pertama Google berurusan dengan CCI. Tahun lalu, pengawas anti monopoli
India mengenakan denda 1,36 miliar rupee (USD19 juta) pada Google dengan alasan
“bias pencarian” dan penyalahgunaan posisi dominan.

Dalam kasus
itu, CCI  menemukan Google telah menempatkan fungsi pencarian penerbangan
komersial di posisi yang menonjol pada halaman hasil pencarian.

Google
mengajukan banding atas keputusan itu. Perusahaan, mengatakan bahwa denda
senilai USD19 juta dapat menyebabkan kerugian “tidak dapat diperbaiki” dan
kehilangan reputasi.

Dengan
meningkatnya status dari pengawasan menjadi penyelidikan terhadap Google, CCI ingin
memperlihatkan bahwa kompetisi dapat ditegakkan sesuai dengan aturan yang ada.
Hal itu ekaligus menunjukkan peran India yang lebih luas dari sekedar pasar.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *