Ruang Kelas Ambruk, Siswa MTs di Boyolali Belajar di Aula

Pasang Iklan Disini

Wikimedan Puluhan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) 06 Muhammadiyah, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), terpaksa belajar di aula Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda, Senin (19/11) pagi. Pasalnya, ruang kelas 9A dan kelas 9B tak bisa lagi digunakan karena roboh. Insiden sudah terjadi pada Jumat (16/11) lalu. Padahal sebentar lagi para siswa akan menghadapi ujian semestera pada 3 Desember mendatang.

Wakil Kepala Sekolah Bidan Kesiswaan MTs 06 Muhammadiyah Suprapto menguraikan, robohnya atap ruang kelas 9B terjadi saat proses belajar mengajar sudah rampung. Jadi ruang kelas dalam kondisi kosong.

“Robohnya terjadi siang hari sekira pukul 14.00 WIB. Saat terjadi, ruang kelas sedang kosong karena kegiatan belajar mengajar sudah rampung,” terang Suprapto saat ditemui Wikimedan di kantornya, Senin (19/11).

Setelah atap roboh, malam hari langsung dilakukan pembersihan puing-puing bangunan. Proses pembersihan dibantu wali murid dan warga sekitar. Selanjutnya, pihak sekolah melakukan perbaikan.

Selama proses perbaikan berlangsung, proses belajar mengajar terpaksa menggunakan tempat lain. “Ada yang menggunakan aula dan ruangan lain. Tapi ya tetap tidak representatif, karena ruangannya sempit,” imbuh Suprapto.

Meski menggunakan ruang seadanya, pihak sekolah akan memanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Mengingat para siswa sebentar lagi mengikuti ujian semester. Suprapto berharap kejadian tersebut tidak begitu berdampak pada hasil ujian para siswa.

“Ujian semester akan berlangsung 3 Desember dan Jumat akan dilakukan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Tapi ya kondisinya seperti itu, mau gimana lagi,” timpal guru MTs 06 Muhammadiyah Muchhlis Hidayat, 39..

Muchlis berharap proses pembangunan kelas 9B bisa secepatnya selesai. Sehingga para siswa bisa kembali mengikuti proses belajar mengajar di ruang kelas yang lebih nyaman dan representatif. “Harapannya sebelum semesteran, proses perbaikan sudah rampung,” harap Muchlis.

Salah seorang siswa, Ibnu Fahrudin mengaku tidak bisa maksimal dalam mengikuti pembelajaran sejak menempati aula Ponpes Nurul Huda. “Kalau di sini kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, harapannya bisa segera rampung,” ucapnya.

(apl/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *