Berita Nasional

PKSPL IPB Dukung Pengembangan Kawasan Wisata Wakatobi

Indodax


[ad_1]






Wikimedan – Sektor pariwisata bahari memiliki potensi yang besar dalam mendongkrak
ekonomi. Bahkan bisa disebut sebagai salah satu prioritas pembangunan ekonomi nasional.





Hal tersebut diungkapkan Penasihat Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Insitut
Pertanian Bogor (IPB), Tridoyo Kusumastanto. Menurutnya, nilai investasi wisata bahari
jika dibanding sektor lain, relatif lebih sedikit.





“Tapi output-nya besar,” ujar dia dalam acara diskusi bertajuk Percepatan Pertumbuhan
Nasional Melalui Pembangunan Ekonomi Kelautan: Pengembangan Destinasi Wisata Wakatobi di Kampus IPB Baranangsian, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/9).


PKSPL IPB

Pakar Kelautan yang juga Penasihat PKSPL IPB, Prof Tridoyo Kusumastanto (Ist for Wikimedan)





Tridoyo mengatakan, Wisata Bahari Wakatobi misalnya, saat ini menjadi salah satu destinasi
wisata kelas dunia. Tinggal bagaimana seluruh pihak saling bersinergi.





“Terutama bagaimana menyesuaikan sejumlah regulasi yang adaptable dengan pelaku industri  pariwisata,” jelas dia.





Senada, Kepala PKSPL IPB, Ario Damar wakatobi adalah wisata bahari yang komplet, lantaran  memiliki panorama laut, pantau dan keindahan bawah laut. Tantangannya sekarang adalah  bagaimana konsep pengelolaan pariwisata di sana tidak melupakan aspek konservasi.






“Ini sangat penting. Sektor wisata harus selaras dengan pelestarian ekosistem di
Wakatobi,” jelas Ario.






Selanjutnya adalah persoalan sinergitas antar lembaga. Menurut Ario, pihak Taman Nasional
Wakatobi dan Pemerintah Daerah setempat harus duduk bersama dalam merumuskan berbagai  aturan.





“Jadinya tidak tumpang tindih ya. Termasuk dengan Kementerian, harus sejalan. Ada tiga
kementerian saya kira yang juga ikut terkait, KLHK, KKP, dan Kemenpar,” tambah dia.





“PKSPL IPB dalam hal ini akan mencoba menjawab secara scientific fenomena alam dan sosial yang terjadi di Wakatobi,” lanjut Ario.





Sementara, Peneliti Senior PKSPL IPB, Amril Syahputra Rangkuti mengatakan kalau lembaganya siap mendorong pengembangan kawasan wisata Wakatobi. Dia mengatakan diskusi yang digelarnya ini merupakan salah satu ikhtiar membuat sebuah rumusan pengembangan Wakatobi. 





“Sengaja kami hadirkan sejumlah pakar-pakar di bidangnya. Kami harap dengan gagasan dan pengalaman mereka, bisa memberikan sumbangsih yang besar,” jelas Armil





RBT dan Pemberdayaan Ekonomi Kelautan





Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman menjelaskan bahwa ada tiga hal yang mesti dicermati dalam pengembangan wisata bahari.





Dadang mengistilahkannya dengan konsep ‘RBT’ yang berarti Regulasi, Bisnis, dan Teknis.





“Dalam konteks pengembangan wisata bahari, peran Pemda ini penting ya. Karena tiap regulasi yang mereka berlakukan akan berpengaruh,” jelas Dadang.





“Kemudian bisnis artinya pariwisata ini paling mudah menciptakan potensi ekonomi. Saya harap wisata bahari seperti Wakatobi, harus mampu memberdayakan SDM lokal di sana. Meningkatakan kapasitas dan kapabilitas mereka,” beber dia.





Terakhir adalah masalah teknis, seperti sarana dan prasarana. “Misalnya transportasi para wisatawan atau kesiapan infrastruktur penunjang wisata. Saya pikir ini aspek yang cukup penting,” beber dia. 










(yes/JPC)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *