Perpaduan Dua Budaya, Parang Kencana Keluarkan Batik Pria Gaya Matador
[ad_1]
Wikimedan – Batik memang dikenal sebagai salah satu identitas budaya Indonesia. Disetiap daerah memilikimotif batik yang khas. Namun, agar makin dilirik kaum milenial khususnya panggung mode dunia, batik bisa diberikan sentuhan modern.
Lewat perhelatan Plaza Indonesia Men’s Fashion Week (PIMFW), Batik Parang Kencana menampilkan kolaborasi batik Indonesia dengan budaya Spanyol. Sekitar 32 koleksi yang diperagakan oleh model ini memiliki tema ‘Torero’.
‘Torero’ ini terinpirasi dari pemain dalam olahraga adu banteng alias Matador. Melalui busana dengan gaya Matador, Parang Kencana ingin menunjukkan bahwa batik dapat terlihat lebih fashionable.
“Kita mau menampilkan sesuatu yang berbeda dari batik, batik itu tidak kuno, tidak hanya melulu batik klasik Indonesia, tetapi batik Indonesia ternyata bisa digabungkan dengan kultur lain sehingga terlihat lebih modern dan batik bisa masuk ke negara lain bahkan di mancanegara,” ujar Meity Sutandi sebagai Sales & Marketing Director Parang Kencana, ketika ditemui usai fashion show di Plaza Indonesia, Senin (24/9).
Salah satu detail yang mencuri perhatian adalah embroidery pada kostum bullfighter dengan perpaduan inspirasi dari ornament art nouveau, yang banyak diterapkan oleh seniman asal Spanyol. Sedangkan untuk memberikan kesan mewah koleksi ini menggunakan bahan seperti velvet, viscose, dan corduroy.
Parang Kencana mengeluarkan busana dalam potongan kemeja slimfit, celana high waist, vest, cape, dan crop top blazer. Tak hanya dipakai untuk pria, gaya busana tersebut juga bisa dipakai oleh wanita.
Untuk permainan warna Parang Kencana diperlihatkan lewat 3 sequence yakni putih-mocca, hitam-sogan, navy-mocca, dan hitam-merah. Warna hitam-merah inilah yang ditonjolkan sebagai ciri khas ‘Matador’.
Kedepannya tidak hanya terpaku dengan pasangan warna tersebut, tetapi Parang Kencana akan terus mengeksplor warna-warna lain. Parang Kencana ingin inovasi gaya busana terus berkembang di Indonesia.
(Inr/JPC)
[ad_2]