Perkembangan Ibu dan Janin di Trimester 1, dan Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai
Setelah memastikan Anda positif hamil, selanjutnya Anda harus bersiap mengalami perubahan drastis di sepanjang trimester pertama. Mulai di trimester 1 inilah hormon kehamilan terus diproduksi dalam jumlah banyak untuk mempertahankan kandungan sampai 9 bulan ke depan. Berikut hal-hal yang perlu Anda tahu lebih lanjut seputar kehamilan di trimester pertama.
Perkembangan ibu di kehamilan di trimester 1
Trimester kehamilan pertama resmi terhitung dari hari pertama haid terakhir Anda sampai akhir minggu ke-13 setelahnya. (Bingung Anda sudah hamil berapa minggu? Periksa di dokter atau hitung sendiri dengan kalkulator kehamilan)
Awalnya perut Anda mungkin belum kelihatan besar, Anda mungkin juga belum sadar atau yakin benar kalau sudah hamil. Namun sebetulnya tubuh sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri hamil muda untuk mendukung pertumbuhan plasenta dan janin.
Lantas, apa saja perubahan tubuh ibu di trimester 1?
Muncul bercak darah dari vagina
Di awal trimester 1, ada sekitar 25% wanita hamil muda yang mengalami perdarahan ringan. Munculnya bercak darah dari vagina ini menandakan bahwa embrio hasil pembuahan telah berhasil menempel di dinding rahim.
Nyeri payudara
Payudara yang nyeri dan bengkak umum terjadi di kehamilan trimester 1. Hal ini terjadi disebabkan perubahan hormon tubuh yang sedang mempersiapkan produksi ASI untuk bayi menyusui nantinya.
Sembelit
Selama kehamilan trimester pertama, kadar hormon progesteron Anda akan melonjak. Perubahan hormon ini akan menyebabkan usus mencerna makanan lebih lambat. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat lebih banyak saat mengalami sembelit.
Mengidam
Di trimester 1 kehamilan, ada ibu hamil yang ngidam dan ada yang tidak. Bahkan, beberapa ibu hamil yang benci atau merasa mual ketika mencium aroma suatu makanan tertentu.
Ngidam terjadi akibat perubahan hormon kehamilan dalam tubuh wanita. Ngidam juga menandakan tubuh sedang membutuhkan zat gizi tertentu yang penting untuk menjaga kesehatan Anda juga tumbuh kembang janin.
Sering buang air kecil
Ibu hamil muda umumnya akan bolak-balik buang air kecil beberapa jam sekali karena perubahan hormon dan perkembangan rahim yang lambat laun menekan kandung kemih.
Namun, perlu dipahami bahwa ciri hamil yang satu ini akan rentan membuat Anda dehidrasi. Maka Anda harus rutin minum air putih sepanjang hari untuk mengganti cairan yang hilang. Rajin minum air putih juga membantu melancarkan nutrisi yang diserap darah untuk dialirkan ke janin dalam kandungan.
Plus meski gejala hamil ini merepotkan, jangan sampai membiasakan menahan kencing. Menahan kencing dapat meningkatkan risiko ibu hamil terkena ISK.
Mood gampang berubah
Di awal masa kehamilan, khususnya di sekitar minggu ke-6 sampai 10, mood ibu hamil akan cenderung tidak stabil dan gampang berubah.
Gejolak suasa hati yang tak menentu ini disebabkan oleh naik turunnya hormon esterogen dan progesteron. Perubahan hormon hamil dapat memengaruhi kadar bahan kimia otak yang salah satu fungsinya adalah mengatur emosi.
Hal ini membuat ibu hamil kadang merasa sedih, ingin menangis, dan mudah tersinggung meski tadinya baik-baik saja. Di lain waktu, ibu hamil juga bisa tiba-tiba merasa senang dan bahagia.
Perubahan suasana hati dan emosi selama kehamilan ini terbilang normal, meski mungkin terjadi tidak terkendali.
Morning sickness
Mual-mual di pagi hari (morning sickness) adalah salah satu gejala kehamilan yang paling sering terjadi di trimester 1. Hampir 85% ibu hamil mengalaminya di tiga bulan pertama kehamilan.
Sensasi mual juga bisa disertai muntah, dan bisa terjadi kapan saja sepanjang hari. Kondisi ini terjadi akibat tubuh yang “kaget” selama mengalami peningkatan hormon hamil.
Berbagai tanda awal kehamilan di atas muncul sebagai sinyal dari tubuh untuk Anda mulai menambah pasokan darah dan nutrisi untuk dialirkan ke calon janin yang sedang berkembang. Namun, segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala yang tidak biasa.
Perkembangan janin di trimester pertama
Seminggu setelah pembuahan terjadi, zigot (bakal embrio) akan menempel di dinding rahim. Berbarengan dengan proses implantasi, jaringan plasenta juga sudah mulai terbentuk.
Berikut adalah perkembangan janin selama trimester 1 kehamilan:
Bulan pertama (1-4 minggu)
Selama bulan pertama trimester 1, zigot sudah berkembang menjadi embrio (bakal janin) sampai akhirnya jadi janin.
Di empat minggu pertama ini pula sejumlah organ vital janin akan mulai bertumbuh. Mulai dari otak, sumsum tulang belakang, sistem saraf, hingga mata, telinga, dan hidung. Jantung janin juga sudah berkembang dan mulai berdetak sejak saat ini.
Pada akhir minggu ke-4, bayi Anda akan berukuran sebesar biji kacang hijau, yaitu sekitar 2 milimeter.
Bulan kedua (4-8 minggu)
Mulai di bulan kedua kehamilan, organ-organ yang tadinya masih bertumbuh kini sudah menampakkan bentuknya dan mulai berfungsi meski belum optimal. Alat kelamin juga sudah mulai terbentuk selama waktu ini, namun Anda belum bisa memastikan jenis kelamin calon bayi Anda.
Dalam rentang waktu ini, beberapa anggota tubuh lainnya seperti tungkai tangan dan kaki, mulut dan bibir, serta kepala, mulai terbentuk sempurna.
Pada akhir minggu ke-7 sampai 8, embrio sudah bisa disebut janin karena sudah memiliki bentuk tubuh dan wajah yang jelas. Janin juga embrio sudah bisa menunjukkan refleksnya kepada ibunya.
Berat janin pun sudah mulai bertambah. Di akhir minggu ke-8, berat janin diharapkan sudah mencapai 1,1 gram sebesar kacang merah dengan panjang sekitar 2,7 cm.
Bulan ketiga (8-12 minggu)
Di bulan ketiga pada trimester 1 kehamilan, kuncup gigi janin sudah mulai muncul. Lalu, bagian lain seperti jari dan kuku, mulut, alat kelamin, pita suara, dan kelenjar air liur mulai terbentuk sempurna. Janin sudah mampu membuka mulutnya. Jantung janin juga sudah bekerja secara sempurna.
Selama bulan ketiga ini pula, sel tulang pertama kali terbentuk untuk menggantikan tulang rawan. Maka tulang belakang janin yang tadinya terbentuk dari tulang rawan akan berubah menjadi tulang keras pada akhir minggu ke-12.
Di trimester 1 usia kehamilan ini, janin juga sudah dapat bergerak tapi Anda belum bisa merasakannya.
Menurut Women’s Health, di akhir trimester 1, berat janin sudah hampir 30 gram dengan panjang mencapai 7 cm.
Risiko dan tanda bahaya di trimester pertama
Selama trimester pertama, Anda akan melalui berbagai perubahan besar. Umumnya gejala-gejala ini normal dan menandakan tubuh sedang mempersiapkan diri untuk kehamilan selama 9 bulan ke depan. Kebanyakan wanita juga mengalami kehamilan yang sehat.
Namun, bukan berarti Anda bisa bersantai ria di bulan-bulan pertama hamil. Berbagai risiko dan tanda bahaya bisa mulai muncul di trimester ini. Beberapa risiko yang perlu Anda lebih waspadai adalah:
1. Keguguran
Bercak flek darah dan kram perut adalah dua gejala klasik dari kehamilan muda. Namun di sisi lain, jika perdarahannya keluar sangat banyak dan kramnya terasa amat sakit, ini dapat menandakan gejala keguguran.
Keguguran dini alias early miscarriage adalah komplikasi yang sangat umum terjadi di trimester 1. Berbagai laporan menunjukkan bahwa setelah test pack menunjukkan hasil positif, sekitar 10-20% kehamilan berakhir keguguran. Bahkan seringnya keguguran terjadi diam-diam sebelum Anda sadar Anda sedang hamil.
2. Hiperemesis gravidarum
Morning sickness bukan masalah yang perlu dikhawatirkan, tapi jika terjadinya parah; misalnya volume muntahan sangat banyak, frekuensinya sering, dan sampai melemahkan, Anda perlu dibawa ke dokter.
Mual dan muntah parah mungkin menandakan hiperemesis gravidarum. Muntah yang mengganggu aktivitas Anda sehari-hari dapat menyebabkan penurunan berat badan drastis, kekurangan gizi, dehidrasi, dan ketidakseimbangan elektrolit.
Jika terus dibiarkan, masalah ini tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu tapi juga menghambat asupan nutrisi yang diterima janin.
3. Demam tinggi
Kenaikan suhu basal tubuh adalah salah satu ciri kehamilan yang paling awal dan umum terjadi. Namun, demam tinggi yang lebih dari 38 ºCelsius dan berlarut-larut perlu dilaporkan segera ke dokter.
Apalagi jika disertai dengan ruam dan nyeri sendi. Ini bisa jadi pertanda infeksi serius seperti toxoplasma dan cytomegalovirus (CMV) yang dapat memengaruhi keselamatan bayi. Infeksi CMV di trimester 1 adalah penyebab tuli bawaan paling umum.
Selain tiga tanda bahaya di atas, wanita yang sudah punya kondisi medis tertentu sejak lama sebelum hamil (misalnya penyakit tirois, diabetes, tekanan darah tinggi, asma, dan/atau lupus) harus juga melaporkan riwayat kesehatannya pada dokter saat cek kandungan.
Pemeriksaan kehamilan yang wajib dilakukan di trimester 1
Di awal trimester 1, Anda perlu ke dokter kandungan setelah hasil test pack menunjukkan hasil positif hamil. Cek kehamilan di dokter kandungan harus segera dilakukan minimal setelah 3 minggu telat menstruasi. Tujuannya adalah untuk memastikan Anda benar-benar hamil. Kehamilan Anda akan dikonfirmasi lewat tes urin atau tes darah HCG.
Setelah Anda dipastikan positif hamil, dokter akan melakukan ultrasonografi atau USG pertama kali untuk memastikan jantung janin sudah berdetak dan kondisinya sehat.
Selain USG, daftar pemeriksaan kehamilan yang akan berlangsung selama trimester pertama termasuk:
- Pap smear.
- Cek tekanan darah dan tes rhesus darah.
- Tes penyakit menular seksual.
- Tes TORCH.
- Pemeriksaan risiko anemia ibu hamil.
- Pemeriksaan kadar tiroid ibu hamil.
- Skrining genetik nuchal translucency (NT) untuk melihat risiko kelainan kromosom dan risiko bayi cacat lahir.
Seluruh pemeriksaan di atas bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janinnya demi menghindari risiko komplikasi yang tidak diinginkan.
Di trimester pertama, dokter juga akan menentukan hari perkiraan lahir (HPL).
Nutrisi yang wajib dipenuhi di trimester pertama
Anda tidak perlu makan dengan porsi berlebihan setelah dinyatakan positif hamil. Di trimester 1 ini, ibu hamil hanya butuh tambahan sekitar 300 kalori. Jadi, porsi makannya dilebihkan sedikit saja.
Poin paling pentingnya adalah mencukupi beberapa nutrisi khusus yang dibutuhkan di trimester pertama lewat pemilihan makanan sehat untuk ibu hamil:
1. Asam folat
Asam folat sudah harus mulai dipenuhi setidaknya sebulan sebelum kehamilan untuk mencegah risiko kelahiran prematur dan risiko cacat lahir, seperti bibir sumbing dan spina bifida.
Anda bisa mendapatkan asam folat dari makanan seperti sayuran berdaun hijau (bayam, brokoli, selada, asparagus), jagung, buah (jeruk, alpukat, pepaya, pisang), hati sapi, kacang-kacangan, dan gandum utuh.,
2. Kalsium
Asupan kalsium sejak awal kehamilan trimester 1 penting untuk mendukung pertumbuhan gigi dan tulang bayi ke depannya.
Buat ibu hamil, kalsium membantu melancarkan sirkulasi darah serta melancarkan kerja otot dan sistem saraf selama kehamilan. Kalsium juga membantu mengurangi risiko preeklampsia dan hipertensi saat hamil yang dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin.
Dianjurkan untuk mendapatkan asupan kalsium dari susu dan produk susu (keju, yogurt, butter) yang sudah dipasteurisasi, brokoli, sarden, ikan teri, dan bokcoy.
3. Vitamin D
Vitamin D dibutuhkan di trimester pertama untuk membantu perkembangan tulang dan gigi bayi Anda. Mencukupi asupan vitamin vitamin D diyakini dapat menekan risiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah.
Vitamin D juga dapat membantu ibu hamil untuk melawan infeksi serta mencegah risiko diabetes gestasional.
Untuk mendapatkan vitamin D, konsumsi ikan salmon, susu yang dipasteurisasi, dan jus jeruk. Jangan lupa juga untuk berjemur sebentar di bawah matahari untuk menyerap vitamin D alami.
4. Protein
Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel, jaringan, dan organ janin selama trimester pertama.
Anda bisa mendapatkan protein dengan mengonsumsi ayam, daging sapi tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, susu dan produk susu, tempe dan tahu, dan telur yang dimasak matang.
5. Zat besi
Zat besi dibutuhkan ibu hamil untuk memproduksi sel darah merah segar. Selama hamil, Anda butuh dua kali lipat jumlah zat besi yang dibutuhkan orang normal. Tubuh Anda membutuhkan zat besi guna menghasilkan banyak darah dan untuk memasok persediaan oksigen ke janin.
Tips sehat untuk ibu hamil di trimester 1
1. Mulai minum vitamin hamil
Sejak awal trimester pertama, mulailah mengonsumsi vitamin kehamilan untuk memenuhi asupan nutrisi yang mungkin masih kurang.
Vitamin hamil dapat membantu melindungi bayi Anda dari cacat lahir karena kekurangan nutrisi tertentu. Tanyakan pada dokter vitamin nutrisi apa yang dibutuhkan untuk trimester pertama kehamilan Anda.
2. Tetap berolahraga
Meskipun hamil, Anda harus tetap berolahraga. Umumnya ibu hamil dianjurkan melatih fisiknya dengan berjalan, berenang, atau yoga khusus hamil. Tanyakan pada dokter dan cari tahu informasi olahraga apa saja yang aman untuk ibu hamil.
3. Berhenti merokok dan minum alkohol
Jika Anda sudah terbiasa melakukan kedua hal ini sejak sebelum hamil, segeralah berhenti begitu dokter menyatakan Anda positif hamil.
Merokok dan minum alkohol saat hamil trimester 1 meningkatkan risiko keguguran dan bayi cacat lahir.
Apa boleh mengumumkan kehamilan di trimester pertama?
Kapan akan mengumumkan kehamilan tentu harus berdasarkan keputusan pribadi bersama pasangan. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa trimester 1 adalah masa di mana risiko keguguran paling rentan terjadi.
Maka diskusikan dan putuskan dengan baik bersama pasangan Anda kapan sebaiknya menyampaikan berita kehamilan Anda.