Perjuangan Mengurus Bayi Kembar 3, Sang Suami Desain Kamar Mirip NICU
Usai Duwi Purwitasari, 32, melahirkan bayi kembar tiga, pekerjaan sang suami Luqman Arif, 33 belum selesai. Dia masih harus bahu membahu bersama istri tercintanya mengawasi dan merawat Ameera Rasiyah, Neyrasha Fazila, dan Annisa Fadhila. Dia rela merombak kamarnya ala Neonatal Intensive Care Unit (NICU) demi menjaga kestabilan ketiga bayinya.
ARYO MAHENDRO
Wikimedan menyempatkan diri berkunjung ke rumah Luqman. Tak banyak kegiatan di rumahnya. Luqman sendiri sedang bersantai menunggui istrinya yang sedang memberi ASI untuk tiga buah hatinya.

“Ini, istri sedang menyusui anak saya. Soalnya, baru Selasa kemarin (11/12) keluar rumah sakit. Terus ngubur ari-arinya di halaman belakang,” kata Luqman kepada Wikimedan, Sabtu (15/12).
Maklum, ketiga putri kembarnya lahir prematur. Perawatan pasca melahirkan, berbeda dengan bayi normal. Sudah beberapa minggu pasca istrinya melahirkan, Luqman memilih cuti dari pekerjaannya.
Selama libur sementara dari pekerjaan, Luqman berbagi tugas dengan Duwi, istrinya. Luqman kebagian jaga malam. Tapi, bukan seperti satpam. Dia bertugas memberi air susu ibu (ASI) perah ketiga putri kembarnya dengan botol.
“Saya jaga full sampai subuh. Karena bayinya minum paling banyak pas malam hari. Satu bayi bisa habis 40 sampai 50 ml ASI per dua jam,” kata Luqman.
Selama memberi ASI, Luqman memperhatikan putrinya saat minum. Secara teori, bayi prematur memiliki syaraf yang kurang sempurna. Ada kemungkinan, si bayi prematur lupa bernafas saat minum ASI.
Hal itu yang menjadi kekhawatiran Luqman. Meski demikian, Luqman mengatakan, perkembangan syaraf ketiga bayinya sudah normal. Hanya jika tertidur saat waktunya minum ASI, Luqman wajib membangunkan putrinya.
“Ya kalau bayinya nggak bangun ya, saya bangunin. Pokoknya, harus minum. Karena ngejar berat badannya. Berat badannya kurang,” kata pengusaha rental alat berat itu.
Tak hanya berbagi “jam kerja” dengan sang istri saat memberi ASI. Luqman juga mendesain ruangannya mirip NICU. Butuh waktu 2 minggu bagi Luqman selama merombak kamarnya.
Mulai dengan penataan ventilasi. Luqman juga melengkapi kamarnya dengan penjernih udara pada ventilasinya.
Maklum, rumahnya yang beralamat di Jalan Kedungturi nomor 6, Sidoarjo bukan kawasan pemukiman. Banyak kendaraan, terutama truk yang lalu lalang di depan rumahnya.
Debu jalanan, menjadi resiko tersendiri bagi putrinya. “Saya pun kalau dari luar, terus mau masuk kamar, harus ganti baju dahulu. Yang saya bolehkan untuk masuk juga hanya istri. Kalau orang lain harus pakai masker,” tuturnya.
Kemudian, Luqman menata dekorasi hingga mengganti kaca jendela dengan warna bening. Sehingga, ketiga putrinya dapat menikmati sinar matahari pagi. Hanya, karena misinya hanya untuk menambah berat badan seperti bayi normal, Luqman tidak melengkapi kamarnya dengan alat-alat medis.
Luqman bercerita, ide itu didapatnya saat mendampingi sang istri selama 27 hari di RSIA Kendangsari. Istrinya wajib serangkaian pemulihan dan belajar bagaimana menangani ketiga putrinya.
“Setelah ini, saya, istri dan anak, masih harus kontrol ke RSIA Kendangsari seminggu sekali. Tanggal 18 besok saya harus ke RSIA Kendangsari lagi,” kata Luqman.
(HDR/JPC)
Kategori : Berita Nasional