Pengusaha Sawit Makin Pusing, Harga CPO Anjlok Makin Dalam

WikimedanPengusaha Sawit Makin Pusing, Harga CPO Anjlok Makin Dalam. Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau kembali melemah di sesi awal perdagangan Rabu (31/5/2023) melanjutkan kejatuhan harga dalam dua hari beruntun.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan kembali ambrol 1,18% ke posisi MYR 3.363 per ton pada pukul 08:50 WIB. Ini membawanya ke posisi terendah sejak perdagangan awal Mei lalu.

Pada perdagangan Selasa (30/5/2023) harga CPO ditutup ambrol 4,03% ke posisi MYR 3.403 per ton. Turunnya harga menjadi yang terbesar sejak perdagangan 16 Mei lalu.

Dengan ini, dalam sebulan penguatannya terpangkas menjadi hanya 1,95% saja, sementara secara tahunan jatuhnya harga semakin dalam yakni sebesar 18,47%.

Harga CPO memang terpantau lesu akhir-akhir ini. Lihat saja, harga CPO sempat menyentuh level tertingginya dalam 2 tahun terakhir di di posisi MYR 7.268 per ton pada 9 Maret 2022. Namun kini harganya turun jauh ke level 3.400-an.

Ada banyak faktor yang menyebabkan turunnya harga. Setidaknya perlu memperhatikan beberapa faktor diantaranya harga minyak saingannya mengalami penurunan, kondisi produksi, ekspor-impor dari Indonesia dan Malaysia, pengaruh mata uang Ringgit (MYR), serta kebijakan dari kedua negara tersbut.

Pasang Iklan Disini

Jatuhnya harga CPO kemarin membawa sentimen negatif juga untuk perdagangan hari ini. Hal ini dipicu oleh turunnya harga minyak saingannya denga kekhawatiran kelebihan pasokan.

“Kerugian besar pada minyak kelapa sawit dan kedelai di Dalian, ditambah kekhawatiran yang tersisa pada peningkatan produksi Mei melebihi permintaan membebani harga,” kata Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura dikutip dari Reuters.

Sementara, produksi Mei diperkirakan akan meningkat sekitar 20% dari April, rebound dari posisi terendah yang terlihat selama liburan.

Dari sisi minyak saingannya, kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 turun 2,0%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 2,3%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 1,3%.

Dari sisi minyak saingannya yang lain, minyak dunia turun hampir 2% pada perdagangan Selasa karena kekhawatiran tentang pakta pagu utang AS mendinginkan sentimen risiko pasar dan pesan beragam dari produsen utama mengaburkan prospek pasokan menjelang pertemuan mereka akhir pekan ini.

Harga minyak yang lebih rendah membuat minyak sawit menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

Di sisi lain, Indonesia bertujuan untuk mempercepat program penanaman kembali kelapa sawit untuk melipatgandakan area yang dicakupnya antara tahun 2017 dan 2022 dalam upaya mempertahankan tingkat produksi.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *