Pemulihan USDJPY Tertahan Karena Para Pedagang Fokus Ke Pidato AS dan Penghindaran Risiko
Pergerakan pada pasangan mata uang USDJPY
hari ini tampak mengalami penurunan saat sesi awal Asia. Yen Jepang sebagai
aset penghindaran risiko tampak menarik minat para pembeli setelah pasar
ekuitas juga mengalami penurunan. Kondisi ini membuat pemulihan Dolar AS
terbatas dan berpotensi untuk turun sebagai langkah koreksi.
Sebelumnya pasangan mampu pulih dari level
paling rendah hari Rabu di level harga 104,09 menuju ke 104,80 beberapa saat
yang lalu. Namun saat ini Yen Jepang kembali mendominasi dan membawa USDJPY
turun menuju ke 104,45 setelah turun lebih dalam ke 105,36. Salah satu faktor
penurunan itu adalah adanya bias penjualan di sekitar pasar saham kawasan Asia
pagi ini.
Beberapa saham mencatatkan kinerja negatif seperti ASX 200 yang anjlok sampai 3 persen disusul oleh Nikkei Jepang yang kehilangan 2 persen. Sementara itu indeks S&P 500 juga mengalami penurunan sampai 0,60 persen saat sesi Asia masih berlangsung.
Indeks saham Australia tetap dalam bias
penurunan walaupun pemerintah mengumumkan adanya stimulus fiskal yang memiliki
nilai 17,6 Miliar AUD. Sayangnya hal itu tidak mampu menarik minat pembelian
pada saham ASX 200. Tampaknya nada penghindaran risiko para pedagang masih
cukup kuat untuk menekan beberapa optimisme.
Para pelaku pasar dan investor USDJPY hari
ini akan fokus ke pidato dari Presiden Trump pagi ini. Dalam pidato itu
diharapkan Trump akan memberikan kejelasan mengenai langkah penanggulangan
bidang ekonomi akibat virus Corona.
Sementara itu Ketua Parlemen AS, Nancy Pelosi
menekan agar segera dilakukan voting sebagai tanggapan. Bank sentral AS juga
dilaporkan melakukan injeksi dana tunai sampai $505 Miliar untuk bisa menjaga
aktivitas pembiayaan dalam jangka pendek. Semua berita itu akan mampu menjadi
katalis penggerak bagi USDJPY hari ini.