Pemkot Bandung Sosialisasikan Program Diet Kantong Plastik
Wikimedan – Pemerintah Kota Bandung mensosialisasikan program kurangi kantong plastik di lingkungan Bandung. Hal itu pun disepakati oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat.
Keduanya sepakat untuk terus menyosialisasikan pengurangan penggunaan atau diet kantong plastik sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
“Perda sudah ada, Perwal sedang proses. Intinya implementasi di lapangan harus terdapat ajakan dan niat baik kepada masyarakat agar lebih komprehensif,” kata Wali Kota Bandung, Oded M. Danial usai bertemu Aprindo Jabar di Balai Kota Bandung, Senin (3/12).
Dengan adanya sosialisasi diet kantong plastik dalam kehidupan bermasyarakat diharap bisa terealisasikan. Hal itu bisa terjadi dengan sinergitas antara Pemkot Bandung dan para pengusaha ritel, yang bertekad meminimalisir penggunaan kantong plastik.
“Saya harap dengan kekuatan itulah, mampu menghadirkan pembentukan kultur yang tidak dipaksa. Sehingga masyarakat paham dengan hal seperti ini,” ujarnya.
Sekretaris DPD Aprindo Jawa Barat, Hendri Hendrata mendukung penuh terhadap program Pemkot Bandung untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Pihaknya pun akan mengajak masyarakat untuk turut serta dalam mengurangi kantong plastik
“Kami dukung program pemerintah yang berupaya untuk melakukan pengurangan kantong plastik. Kita mengajak masyarakat jika belanja lebih baik membawa kantong dari rumah atau ramah lingkungan,” ujar Hendri.
Penggunaan kantong plastik secara umum masih digunakan para konsumen, karena beranggapan praktis dan mudah digunakan serta gratis. Mengingat pada 2016 lalu, ketika kantong plastik berbayar berjalan selama 3 bulan berdampak pengurangan kantong plastik berkunjung sampai 30 persen.
Sebagaimana diketahui, saat itu masyarakat yang menggunakan kantong plastik di beberapa toko harus membayar sebesar Rp 200 per plastik. Aturan tersebut berhasil mengurangi jumlah penggunaan kantong plastik sekitar 30 persen berkurangnya.
“Terpenting sekarang ini kita mendukung pemerintah dan mengedukasi kepada masyarakat untuk lebih memahami,” pungkasnya.
(ona/JPC)
Kategori : Berita Nasional