Pemilik Pabrik Raksasa Pencetak 50 Ton Emas di RI
Wikimedan – Pemilik Pabrik Raksasa Pencetak 50 Ton Emas di RI. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengatakan bahwa Indonesia akan segera memiliki smelter atau fasilitas pemrosesan dan pemurnian tembaga dan mineral turunannya seperti emas.
Pabrik milik PT Freeport Indonesia (PTFI) tersebut nantinya akan bisa memproduksi emas mencapai 50 ton per tahun.
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengatakan bahwa smelter yang saat ini sedang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur, akan bisa mengekstrak emas hingga 50 ton per tahun.
“Jadi gini smelter yang kita buat sekarang di Gresik itu bisa mengekstrak 50 ton emas per tahun, saya ulangi 50 ton emas per tahun,” jelas Luhut kepada CNBC Indonesia dalam program Economic Update, dikutip Selasa (11/7/2023).
Adapun Luhut juga menyinggung lama operasi dari Freeport itu sendiri di Indonesia yang terhitung sudah menncapai 60 tahun lamanya. Dengan begitu, Luhut memperhitungkan bahwa selama 60 tahun Freeport beroperasi di Indonesia bila dihitung dari penghasilan emas saja, sudah bisa membangun berbagai infrastruktur di seluruh Indonesia.
“Jadi kalau selama 60 tahun ini Freeport ada di Indonesia kan 60 (tahun) kali 50 (ton) kan, berapa, 3.000 ton kan. Kalau Rp 1 miliar (per) 1 kg (emas) berarti kan berapa tuh Rp 3.000 triliun, sama dengan US$ 250 miliar. Kalau US$ 250 miliar, kau sudah bikin banyak infrastruktur se republik ini, kemana itu barang? Itulah salah satu dampak hilirisasi,” bongkar Luhut.
Belum lagi, smelter yang akan beroperasi itu bisa menghasilkan berbagai jenis hasil hilirisasi tambang lainnya.
“Itu bau satu layer, satu lapisan. Lapisan berikutnya seperti copper foil, itu baru 100 ton dari 600 ton yang berproduksi, yang 500 ton lagi itu kita bisa bikin macam-macam lagi,” tandasnya.
Untuk diketahui, pabrik tembaga atau fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga menjadi katoda tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur.
Sampai pada Juni 2023 ini, progress pembangunan pabrik tembaga itu sudah mencapai 70,6%.
Pabrik tembaga yang di gadang-gadang sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Nantinya, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.
Selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.
Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.
Serapan tenaga kerja di smelter anyar tersebut sebanyak 150 ribu pekerja, yang mana sebanyak 98% merupakan tenaga kerja Indonesia diantaranya pekerja lokal sebesar 50%.