Berita Nasional

Pembunuhan Satu Keluarga, Psikolog: Pelaku Membawa Sepikul Dendam

Indodax


Wikimedan – Pembunuhan satu keluarga di kawasan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat Selasa (13/11) masih menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, belum satupun ditemukan pelaku atas peristiwa pembunuhan tersebut.

Pakar Psikologi Forensik Pendidikan dan Latihan Mahkamah Agung Reza Indra Giri menduga, motif pelaku pembunuhan adalah dendam. Hal tersebut disebabkan jumlah korban yang lebih dari satu.

“Karena korbannya lebih dari satu, dan meninggal dunia. Dengan kondisi sedemikian rupa, mudah bagi kita untuk berspekulasi ini pelaku datang ke rumah korban dengan membawa sepikul dendam,” ungkap Indra pada wartawan Rabu (14/11).

Dirinya menjelaskan jika pembunuhan tersebut terdapat dua cara yang berbeda dalam menghabisi nyawa korban. Ada empat korban yang tewas dalam pembunuhan ini, yakni Diperum Nainggolan (ayah), 38; Maya Boru Ambarita (ibu), 37; Sarah Boru Nainggolan (anak), 9; dan Arya Nainggolan (anak), 7.

“Dalam kepala saya, ini bisa dipilah dengan dua kelompok. Yaitu korban dewasa dan korban anak-anak. Karena keempat korban ini ternyata dihabisi pelaku dengan cara yang berbeda, korban dewasa dihabisi dengan senjata tajam, sementara korban anak-anak, dihabisi dengan cara dibekap, disumbat pernafasannya,” jelas Indra.

Dirinya juga menduga jika pembunuhan yang dilakukan pelaku, dilakukan dengan emosi dan amarah yang meluap-luap. “Dengan cara menghabisi satu keluarga, ya kita bayangkan bahwa pelaku datang ke sini dengan luapan emosi yang sedemikian dahsyat,” imbuhnya.

Namun menurutnya, pelaku justru mempunyai kontrol emosi yang cukup baik sehingga mereka memilih cara menghabisi korban dengan dua cara tersebut.

“Itu justru mengindikasikan pelaku yang emosional dan amarah yang meluap terpatahkan. Karena terbukti bahwa pelaku di TKP dia pilah cara menghabisinya. Itu mengindikasikan jika pelaku ada kontrol diri, ada kendali emosi yang cukup baik,” tuturnya.

Seperti diketahui satu keluarga tewas di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11). Empat orang anggota keluarga itu ditemukan tergeletak bersimbah darah di rumah kontrakan sekitar pukul 06.30 WIB oleh tetangganya.

Korban Diperum (ayah) bekerja sebagai penjaga kontrakan dan warung milik kakaknya bernama Douglas Nainggolan. Douglas pun sempat diperiksa polisi sebagai saksi.

(dik/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *