Payudara Nyeri dan Bengkak? Hati-Hati Gejala Kanker Payudara Peradangan
[ad_1]
Kanker payudara ada banyak jenisnya. Satu yang paling langka dan sangat ganas adalah kanker payudara peradangan (inflammatory breast cancer). Dikatakan ganas karena kanker payudara jenis ini bisa berkembang sangat cepat, dalam hitungan hari atau mingguan hingga beberapa bulan saja. Seperti apa ciri-ciri kanker payudara peradangan?
Sekilas info tentang kanker payudara peradangan
Kanker payudara peradangan atau dalam istilah asing disebut inflammatory breast cancer adalah jenis kanker langka yang menyebabkan payudara menjadi bengkak dan kulitnya memerah. Perubahan payudara tersebut disebabkan oleh sel kanker yang menghalangi pembuluh limfa di kulit payudara.
Kanker langka ini cukup agresif dan bisa berkembang sangat cepat. Kanker payudara peradangan umumnya menyerang wanita berusia 50-an.
Apa saja ciri-ciri kanker payudara peradangan?
Kanker payudara peradangan tidak menyebabkan benjolan seperti kanker payudara pada umumnya. Namun meski tidak ada benjolan khas yang kasat mata, ada berbagai ciri-ciri kanker payudara peradangan lainnya yang perlu Anda waspadai.
Gejala kanker payudara peradangan biasanya muncul dan terus berkembang dalam waktu tiga sampai enam bulan pertama.
Untuk dapat mengenali kondisi ini, Anda bisa melihatnya dari berbagai gejala berikut:
1. Perubahan warna pada payudara
Ciri-ciri kanker payudara peradangan paling awal yang bisa Anda amati adalah perubahan warna kulit payudara. Bisa berwarna merah, merah muda, hingga keunguan.
Perubahan warna kulit dapat terlihat seperti memar sehingga biasanya diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, jangan sampai mengabaikan memar di payudara Anda yang datang tiba-tiba tanpa penyebab jelas.
2. Payudara terasa nyeri
Sama seperti kanker payudara umumnya, inflammatory breast cancer akan menyebabkan payudara terasa nyeri dan hangat saat disentuh. Rasa nyerinya akan semakin intens saat payudara ditekan. Nyeri tersebut juga umumnya muncul cukup mengganggu saat Anda tidur telentang atau selama memakai bra.
Selain nyeri dan hangat saat disentuh, kanker langka ini juga menyebabkan payudara terasa gatal terutama daerah sekitar puting.
3. Kulit payudara seperti tekstur kulit jeruk
Ciri-ciri kanker payudara peradangan lainnya yang perlu Anda waspadai adalah tekstur kulit payudara berubah kasar menyerupai kulit jeruk.
Jika sudah begini, maka Anda perlu segera cek ke dokter.
4. Perubahan kondisi puting
Inflammatory breast cancer akan menyebabkan puting berubah bentuk tiba-tiba. Bisa menjadi rata dengan area kulit di sekitarnya atau justru masuk ke dalam (puting terbalik).
Untuk mengetes apakah puting Anda rata atau terbalik, letakkan jempol dan telunjuk di sekitar areola dan tekan dengan lembut.
Puting normal akan bergerak maju setelah dicubit sementara puting yang merata tidak akan memperlihatkan pergerakan, baik ke luar maupun ke dalam. Ketika puting Anda terbalik, maka saat diremas ia akan tetap berada di dalam, tidak menonjol.
Namun, tidak semua orang yang memiliki puting rata atau terbalik sudah pasti mengalami kanker payudara peradangan. Pada sebagian orang kondisi puting tersebut masih tergolong normal dan bukan pertanda masalah kesehatan yang serius.
Untuk itu, amati gejala lainnya untuk membedakan mana yang normal dan mana yang termasuk jenis kanker.
5. Kelenjar getah bening membesar
Peradangan kanker payudara dapat membuat kelenjar getah bening membesar. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika lokasi-lokasi kelenjar getah bening seperti bawah ketiak, leher, dan di atas tulang selangka mengalami pembengkakan.
6. Payudara berubah ukuran
Jenis kanker payudara langka ini dapat menyebabkan payudara semakin menebal dan membesar. Umumnya hanya di salah satu sisi payudara saja.
Payudara bengkak sebelah biasanya diakibatkan oleh sel kanker yang menyebabkan peradangan di dalam jaringan sisi payudara tersebut.
Namun demikian, dalam beberapa kasus peradangan justru membuat payudara menyusut tiba-tiba.
Ayo, SADARI!
Kanker payudara peradangan tidak boleh disepelekan. Itu kenapa penting bagi setiap wanita melakukan pemeriksaan payudara mandiri (SADARI) serta deteksi risiko kanker payudara di dokter sedini mungkin.
Baca Juga:
[ad_2]