OJK Ungkap Alasan Kenapa Bunga Bank RI Bisa Tinggi
Wikimedan – OJK Ungkap Alasan Kenapa Bunga Bank RI Bisa Tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang, Indonesia sebagai negara berkembang masih memerlukan pertumbuhan ekonomi yang cukup untuk mensejahterakan rakyatnya. Salah satunya melalui pembiayaan untuk sektor usaha kecil, menengah, hingga perusahaan besar agar terus tumbuh.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengungkapkan, namun sayangnya saat ini penetrasi kredit masyarakat Indonesia masih rendah.
“Di Indonesia kredit baru 35% dari PDB. Kita mau kembangkan kredit untuk mikro, supaya misalnya kredit perorangan bisa kredit, untuk perumahan, bisa juga kredit pelajar, dan lainnya,” ujarnya saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Jumat (17/3).
Mirza mengatakan, untuk menggenjot penetrasi pembiayaan kredit, maka selain lembaga keuangannya yang harus sehat, para debitur atau peminjam juga harus memiliki rekam jejak yang baik agar pembayaran kredit berjalan dengan baik.
Dalam memberikan kredit ke masyarakat, lanjutnya, risiko kredit menjadi salah satu parameter lembaga pembiayaan atau perbankan. Dalam hal ini, semakin besar risiko kredit, maka besaran bunga yang diberikan oleh perusahaan atau perbankan semakin tinggi.
“Risiko kredit itu kalau bank Indonesia nggak cukup, yang dilakukan kasih bunga yang tinggi. Kalau lembaga pembiaayan atau bank punya info tinggi maka kemudian dampaknya bunga bisa turun. Maka penting sekali infrastruktur informasi kredit,” jelasnya.
Mirza menyebut, agar risiko kreditnya rendah maka perlu informasi mengenai para calon debitur. Dalam hal ini, OJK sendiri memiliki infrastruktur yang menyediakan informasi kredit melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Selain itu, bisa juga melalui layanan Credit Scoring Indonesia yang disediakan oleh dua jenis entitas, yaitu Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) sebagai Biro Kredit Konvensional, dan penyedia Innovative Credit Scoring (ICS).