Motivasi Pagi Agar Hidup Lebih Bermakna
Setiap kali hati tergerak mencintai dunia dan berambisi kepadanya, ingatlah dunia hanyalah permainan belaka, melalikan hati lalu akan sirna.
Allah ta’ala berfirman dalam Alqur’an surat Al-Hadid ayat 20, yang artinya:
“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan, dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan saling berbangga-bangga di antara kamu, serta berlomba-lomba dalam memperbanyak harta dan keturunan, ibarat hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat (nanti) ada azad yang pedih serta ada ampunan Allah dan keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini hakikatnya tiada lain hanyalah kesenangan yang menipou.”
Al’Allamah As-Sa’di rahimahullah mengatakan, ” Tidaklah tertipu dan merasa tenang kepadanya kecuali orang-orang yang lemah akal. Merekalah orang-orang yang tertipu oleh dunia.”
Alangkah banyak orang yang merasa bahagia saat diberi kebahagiaan, namun seandainya seseorang pemberi sedekah mengetahui bahwa sedekahnya lebih dulu berada di tangan Allah sebelum di tangan fakir, niscaya rasa bahagia yang dirasakan seorang pemberi sedekah lebih besar dari rasa bahagia penerimanya.
Tanda yang merusak kebahagiaan adalah menunggu dipuji, menunggu dibalas orang, menunggu dihormati, menunggu disanjung, maka hati ini ada masalah. Kebahagiaan itu dalam hati, kabahagiaan itu cahaya dari Allah yang diberikan ke hati manusia.
Jangan membuat kegiatan-kegiatan yang ingin dapat perhatian atau disanjung orang, dan kita ingin menjadi pusat perhatian, kalau kita mulai membranded diri mulai banyak gaya supaya diakui banyak orang dilihat orang, kapan kita tidak tampil perfect kita merasa tidak enak dan kita akan susah sendiri karena itu artinya kebahagiaan kita ditangan mereka.
Jadilah kita orang yang ikhlas, apapun yang dilakukan janganlah menanti-nanti balasan dari manusia, walau satu dunia mencemomooh ketika Allah kasih bahagia kita akan tetap bahagia, karena kebahagiaan itu ada di dalam hati.
Maka dari itu kita harus terus berdoa dan mengapa kita harus terus berdoa memohon kepada Allah afar bisa istiqomah dan diteguhkan hati dalam ketaatan, karena hati kita bisa saja berbolak-balik.
Sebab itulah dop’a yang paling sering Nabi shallallhu’alaihi wa sallah panjatkan diantaranya adalah doa agar dapat istiqomah dan diberi keteguhan hati dalam ketaatan.
“Ya muqollinal qulub tsabbit qolbi’alaa dinik (wahai dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
Mari kita bersama-sama mengamalkan, semoga Allah menjaga hati kita, karena hanya Allah yang mampu memberi taufik dan hidayah untuk kita terus berada di atas ketaatan.
Dan semoga Allah menutup akhir kehidupan kitda dalam keadaan husnul khatimah. Aamiiin Allahumma Aamiin