Meski Prospek Optimis, Keengganan RBA Menaikkan Suku Bunga Menahan Bullish AUDUSD

Beberapa jam yang lalu, RBA telah melangsungkan pertemuan SoMP dan menyampaikan beberapa pernyataan terbarunya. RBA mengatakan bahwa ekonomi tampak optimis dan sempat membantu Dolar Australia menguat terhadap Dolar AS. Sayangnya aksi kenaikan itu gagal diteruskan lebih lama dan membuat AUDUSD bertahan tidak bergerak di sesi Asia hari Jumat (5/2).

Banyak yang menilai kenaikan AUDUSD dihambat oleh beberapa pernyataan bank sentral Australia yang ternyata bernada dovish. Sebelumnya RBA melakukan perubahan prediksi tingkat pertumbuhan PDB Aussie dengan level yang lebih tinggi. Kemudian harapan tingkat pengangguran juga terus turun membaik sampai 2022 mendatang.

Sayangnya Dolar Australia menguat langsung dibatalkan ketika bank sentral Australia tetap menekankan tidak mengubah suku bunga lebih tinggi. RBA akan tetap sabar untuk menunggu tingkat inflasi kembali naik sampai level 2% dan lapangan kerja harus naik sebelum 2024. Pasar tampak cukup kecewa ketika prospek perekonomian Australia terus membaik. Tapi RBA tetap enggan untuk tidak menaikkan suku bunga lebih tinggi.

Data ekonomi Australia beberapa saat sebelumnya mungkin juga menjadi alasan lain gagalnya upaya Dolar Australia menguat lebih tinggi. Pasalnya data mengenai penjualan eceran Australia mengalami penurunan -4,1% dan memberikan indikasi tingkat belanja konsumen ternyata belum mampu naik. Ini akan memuat target inflasi lebih sulit terwujud karena daya beli masih rendah.

Sepanjang sesi Asia ini sepertinya pasar akan tetap menunggu pembaruan arah sentimen risiko global. Karena tidak ada data ekonomi dan peristiwa utama yang bisa menjadi katalis penggerak pasar. Namun di sesi Eropa dan AS ada beberapa data ekonomi yang bisa menjadi penentu arah pergerakan AUDUSD di hari Jumat ini menjelang penutupan pekan. Berita mengenai dana stimulus dari AS juga akan ditunggu pasar.