Menlu Retno: Tidak Ada Perdamaian Tanpa Keterlibatan Perempuan

Wikimedan – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan bahwa tidak akan ada perdamaian atau stabilitas tanpa keterlibatan perempuan. Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Retno saat membuka gelaran “Dialogue of the Role of Women in Building and Sustaining Peace: Women as Agent of Peace and Prosperity” yang diikuti 38 perempuan Afghanistan, Jumat (29/11) di Jakarta. Delegasi Afghanistan dipimpin Menteri Informasi dan Kebudayaan Hasina Safi.“Berdasarkan diskusi yang kami lakukan sejauh ini, kami menemukan landasan bersama bahwa perempuan adalah aktor untuk mencapai perdamaian dan pembangunan inklusif, tidak hanya di Afghanistan tetapi di Indonesia dan di negara-negara lain,” ungkap Menlu Retno seperti dilansir Antara.Gelaran dialog tersebut merupakan sarana untuk mengembangkan kepercayaan diri dan jaringan antara perempuan Indonesia dan Afghanistan. Selain itu, sekaligus forum untuk bertukar pandangan dan praktik-praktik terbaik dalam mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan.“Dialog itu sendiri sangat penting untuk menjembatani kesenjangan di antara perempuan dari berbagai latar belakang. Dan kami ingin memastikan bahwa perempuan tidak tertinggal di masa depan,” imbuh Menlu Retno.Dari dialog tersebut, Indonesia dan Afghanistan akan menindaklanjuti dengan proyek dan program pengembangan kapasitas untuk memberdayakan perempuan Afghanistan. Tentunya dengan tujuan membangun dan mempertahankan perdamaian di negara yang hampir dua dekade dilanda perang itu.Sementara itu, Menteri Informasi dan Kebudayaan Afghanistan, Hasina Safi berharap dialog tersebut dapat menghasilkan langkah-langkah spesifik untuk mendorong pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di negaranya. “Sesi awal dari proses perdamaian adalah dialog. Kita bisa menyediakan platform berbagi pengalaman melalui berbagai inisiatif jejaring, koordinasi, serta implementasi undang-undang,” beber Hasina.Indonesia sendiri memiliki kebijakan yang jelas terkait politik luar negeri. Isu mengenai perempuan, keamanan, dan perdamaian merupakan elemen dari politik luar negeri yang secara aktif disuarakan Indonesia di lingkup internasional.