Menguak Sosok Hidayat, Exco PSSI Yang Diduga Pelaku Match Fixing
Wikimedan – Nama Hidayat menjadi perbincangan hangat di panggung sepak bola Indonesia. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu dituding sebagai pelaku pengaturan pertandingan (match fixing) di Liga 2 2018.
Hal demikian terungkap lewat pernyataan Manajer Madura FC, Januar Herwanto. Dalam acara Mata Najwa, Rabu (28/11) malam, ia menyebut Hidayat pernah memintanya agar Madura FC mengalah oleh salah satu tim yang juga berasal dari Liga 2.
“Dia menawarkan uang Rp 100 juta, tapi kami tolak. Lalu tawarkan lagi Rp 150 juta, kami tolak lagi. Namanya Bapak Hidayat, yang saya kecewa dia sebagai petinggi PSSI melakukan hal seperti itu,” ungkap Januar terang-terangan.
Sosok Hidayat sebenarnya memiliki latar belakang akademisi. Menyandang gelar S3, ia tercatat sebagai dosen di salah satu universitas swasta di Surabaya. Hidayat bahkan masuk dalam daftar Ahli Ekonomi dan Bisnis di universitas tersebut.
Pria 55 tahun itu dikenal sebagai pemilik klub lokal asal Surabaya, Kresno Indonesia. Hidayat juga pernah menjadi Wakil Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Surabaya. Pada saat itu PSSI Surabaya masih dipimpin oleh bos Persija, Gede Widiade.
Hidayat pernah menjadi manajer klub di Persebo Bondowoso. Klub inilah yang menjadi cikal bakal Madura FC. Dalam wawancara dengan Mata Najwa, Hidayat berulang kali mengatakan bahwa Madura FC memiliki keterikatan dengannya.
“Mereka klub saya. Kemudian dialihkelolakan oleh manajemen baru. Sehingga saya punya tanggung jawab untuk mengawal klub ini supaya tetap eksis,” ujarnya.
“Madura FC itu dulu punya saya. Pada tahun sebelumnya, hampir terdegradasi. Maka tahun ini harus mempersiapkan tim dengan bagus,” jelasnya.
Pria asal Surabaya ini terpilih sebagai anggota Exco pada Kongres 2016. Setelah itu, ia maju dalam bursa Ketua Umum PSSI Jawa Timur (Jatim) periode 2017-2021. Namun Hidayat kalah oleh Ahmad Riyadh. Hidayat didukung 47 suara. Sedangkan Riyadh memperoleh 54 suara.
(saf/JPC)
Kategori : Berita Nasional