Menengok Perjuangan Pemerintah Bangun Jalan Perbatasan di Papua
[ad_1]
Wikimedan – Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menargetkan bangun 1.098 kilometer (Km) jalan di perbatasan Papua. Lokasinya terbentang dari Jayapura hingga Merauke.
Namun, pembangunan jalan di perbatasan Papua bukan perkara mudah. Hal ini lantaran kondisi alam, kontur, lingkungan dan pegunungan tengah yang cukup berat.
“Ini memang (dari 1.098 kilometer) ada yang belum tembus sekitar 189 km. Memang kondisinya cukup berat,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (20/9).
Sugiyartanto mengaku sejak 2015 jalan perbatasan Papua sudah tembus 908,72 kilometer. Dia menceritakan jalan perbatasan ini diupayakan akan tersambung dengan jalan Trans Papua yang pertama kali dikunjungi Presiden dan Menteri Basuki Hadimuljono menggunakan motor trail yakni ruas Wamena-Habema.
“Itu ada di daerah sini yang naik sepeda motor itu. Jadi kita sedang menembus dari atas ke bawah (Jayapura-Oksibil). Sedangkan dari bawah ke atas (Merauke sampai Tanah Merah) yang ada garis merah nyambung ini sudah terbuka tidak ada masalah,” katanya.
Pembangunan jalan di perbatasan Papua terdiri dari tiga segmen. Untuk segmen 1 berada di Jayapura-Arso-Waris-Yeti (128,18 km), segmen 2 Yetti-Ubrub-Oksibil (301,74 km) dan segmen 3 Oksibil-Tanah Merah-Muting-Merauke (668,32 km).
Untuk 2019, pemerintah akan berkonsentrasi di Ubrub sampai Oksibil. Sekaligus, menyediakan alternatif pilihan untuk menuju point to point dari Jayapura sampai Ubrub, ataupun dari bawah sampai atas menuju Trans Papua.
Adapun, lanjut Sugiyantanto, masalah lainnya adalah pemeliharaan, potensi rawan longsor dan lain-lain. Sehingga, dia berharap dalam waktu yang tinggal tersisa tiga bulan ini jalan yang belum tembus sepanjang 189 kilometer dapat dibuka.
(uji/JPC)
[ad_2]