Maurizio Sarri Tak Cemas dengan Tekanan yang Dihadapinya di Juventus
Berita Liga Italia: Maurizio Sarri mengaku sudah terbiasa dengan tekanan yang dihadapinya sebagai seorang pelatih, seiring dengan kesulitan Juventus belakangan, yang mengalami penurunan performa hingga terancam kehilangan gelar Scudetto musim ini.
I Bianconeri masih memuncaki klasemen sementara Serie A dengan keunggulan enam poin sebelum menjamu Lazio di Allianz Stadium pada Selasa (21/7) dini hari WIB.
Namun mereka telah memperlihatkan penurunan performa setelah tidak pernah menang dalam tiga pertandingan terakhir di Serie A, termasuk dikalahkan dengan skor 2-4 oleh AC Milan pada pekan lalu.
Setelah kegagalan meraih trofi Piala Super Italia dan Coppa Italia pada musim ini, maka gelar Scudetto menjadi semakin wajib untuk dimenangkan oleh Juventus, hingga beredar kabar bahwa posisi Sarri terancam jika mereka gagal meraih gelar juara Serie A musim ini.
Berbicara soal tekanan tinggi yang dihadapi sekarang, Sarri mengaku sudah terbiasa, sebab hal-hal serupa juga dirasakan olehnya saat menukangi Napoli dan Chelsea.
“Apakah Anda pernah menanyakan kepada seorang pengemudi Formula 1 bahwa mereka takut dengan kecepatan? Itu merupakan bagian dari pekerjaan, tekanan membaik jika Anda menang dan memburuk jika kalah. Saya merasakan hal yang lebih membahagiakan ketika seseorang mengancam saya,” kata Sarri, dalam konferensi pers jelang laga kontra Lazio, dikutip dari Football Italia.
“Saya memiliki kontrak dan saya ingin menghormatinya. Begini, masa depan saya adalah besok, kami harus melaluinya satu persatu dan sisanya murni hanyalah konsekuensi. Selalu ada kesulitan di semua klub sepak bola.
“Mungkin memang tekanan media di sini jauh lebih besar, sebab isu di Naples hanya sekadar permasalahan lokal, namun sepak bola sulit di mana pun juga. Itu berbeda di Chelsea. Saya menyukai ide pergi ke Inggris, namun musim panas tahun lalu, saya benar-benar ingin pulang ke Italia.”
Artikel Tag: Maurizio Sarri, Juventus