Manajer Persis: Harusnya PSIM Kena Sanksi atas Kelakuan Mereka
Wikimedan – Belum juga kickoff, Persis Solo sudah mendapatkan teror dari pendukung PSIM Jogjakarta. Bukan hanya verbal, bahkan lemparan botol ke lapangan. Dan, puncaknya gelandang Persis M. Sulthon dan asisten pelatih Choirul Huda menjadi korban pemukulan. Bek PSIM Hisyam Tolle menjadi pemain paling brutal. Dia memukul wajah Shulton pada injury time. Wasit pun menjatuhkan kartu merah. Sudah terkena kartu merah, ternyata belum jera juga. Ketika melihat Shulton di pinggir lapangan, Tolle yang tidak mengenakan baju berlari dan melepaskan tendangan yang mengenai Shulton. Situasi yang membuat suporter pun tersulut emosi. Puluhan suporter berhamburan mengejar pemain Persis. Sadar keselamatan terancam, pemain dan ofisial Persis berhamburan melarikan diri ke ruang ganti. Shulton kena pukul pemain saat pertandingan dan kena pukul suporter juga saat mengamankan diri. Coach Irul (Choirul Huda) juga kena pukulan ofisial PSIM. Pelipisnya berdarah. Pemain lain juga ada yang kena pukul, tapi alhamdulillah tidak apa-apa,” terang gelandang Persis Solo Fajar Zainul kepada Jawa Pos Radar Solo melalui pesan elektronik usai laga kemarin. Sementara itu, manajer Persis Langgeng Jatmiko kecewa dengan aparat keamanan yang tidak bisa mengawal timnya dengan baik. ”Selama pertandingan, bench kami sedikit dilempari. Akhirnya pas mau bubar malah pada nyerbu pemain Persis,” jelas Langgeng kepada Jawa Pos Radar Solo (21/10). Ketika insiden Tolle menendang Shulton, Langgeng tidak mengetahuinya langsung. ”Saya kurang tahu kejadiannya seperti apa. Soalnya pas suporter masuk, kami semua (pemain, pelatih dan manajemen Persis) langsung mengamankan diri. Yang saya tahu coach Choirul Huda mengalami pukulan hingga berdarah di depan matanya. Harusnya kubu PSIM kena sanksi atas kelakuan mereka,” kecam Langgeng.Editor : Mohammad IlhamReporter : rs/NIK/per/JPR