Makassar New Port Resmi Beroperasi

Wikimedan – PT Pelindo IV Makassar resmi mengoperasikan Makassar New Port (MNP). Kehadiran MNP diharapkan akan menjadi hubungan besar di kawasan Timur Indonesia. Utamanya untuk mengubah pola angkutan kapal-kapal berukuran besar sekaligus mengurai antrean di Terminal Petikemas Makassar (TPM).

“Pengoperasin ini sekaligus untuk menunjukkan kepada publik. Baik operator pengguna jasa serta semua asosiasi dan stakeholder yang terlibat dalam pelabuhan bahwa kehadiran MNP akan sangat membantu dan membuka ruang ekspor menjadi lebih besar,” ucap Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang di sela peresmian di Jalan Sultan Abdullah Raya, Keluarahan Buloa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Jumat (2/11).

Dalam pembangunannya, MNP terbagi dalam tiga tahap. Yaitu tahap I, II dan III. Tiap tahap terdapat paket A, B, C dan D. Pengoperasian kali ini adalah pembangunan awal paket A. Dibangun pada 2015 hingga 2018. Berupa dermaga dan menelan total investasi sebesar Rp 2,51 triliun.

Secara umum, pembangunan MNP tahap I paket A terbilang lebih cepat dari target yang dicanangkan. Sebab pengerjaannya dilakukan serentak dari darat dan laut. Sehingga bisa mempercepat proses pembangunan mega proyek tersebut. Total lahan untuk pembangunan tahap awal paket A seluas 1.428 hektare. Panjang dermaga 320 meter diklaim memiliki kapasitas hingga 500.000 TEUs.

Selain paket I A yang sudah diresmikan saat ini, Pelindo IV masih terus melakukan pengerjaan untuk kelanjutan pembangunan paket I B dengan anggaran total sebesar Rp 1,66 triliun.

Proses pengerjaan dilakukan 2018 dan ditargetkan rampung serta beroperasi pada 2020. Selanjutnya paket I C dengan besaran biaya Rp 2,69 triliun, akan dikerjakan pada 2020. Proyek ditargetkan rampung pada 2022. Menyusul Paket I D dengan total investasi sebesar Rp 6,14 triliun yang dibangun sejak 2015 hingga 2022.

Sementara untuk pembangunan MNP Tahap II yang pembangunannya dimulai pada 2022 hingga 2025, Pelindo menargetkan investasi sebesar Rp 10,01 triliun. Pembangunan MNP Tahap III atau tahap terakhir, akan dilakukan pada 2022 hingga 2025 dengan besaran investasi senilai Rp 66,56 triliun.

(rul/JPC)